Runtuhnya Republik Ini

Masa SMU adalah masa dimana ada rasa bangga yang berlebihan akan berdirinya suatu bangsa ini. Masa yang kuingat adalah terlabelinya pikiranku dengan bangsa yang besar, bangsa yang mengalahkan penjajah hanya dengan bambu runcing hingga terkenal dengan penguasa lauatan. Apakah itu benar? Jawabku Ya.. Pasti. Namun seiring berjalannya waktu terlihat tanda-tanda akan ambruknya Republik ini meski usianya kurang dari tiga per empat abad. Melalui sebuah pandangan buruk, kelamnya kehidupan rakyat timbul analisa yang berlebihan singgah dan singgah hingga terkadang menggangu pikiran. "Intinya Republik Tercerai Berai". NKRI yang dibangga-banggakan akan terpecah. Apa yang menjadi dasar pemikiran ini? Saya membayangkan bagaimana tangguhnya UNI SOVIET harus terlebur menjadi negara-negara merdeka disekelilingnya. Hal ini disebapkan ketidakpuasan rakyat yang disatukan secara paksa dengan berbagai latar agama dan ras. Kerajaaan-kerajaan diIndonesia yang dahulunya sekitar 20 an harus hilang tak bersisa. Sebut saja Sriwijaya, Majapahit dan lainnya. Kemanakah kerajaan itu? Hal ini tidak terkecuali dengan republik ini.. Bukan memanas-manasi namun setidaknya hanya mengingatkan kepada elit yang berkepentingan dan kita sebagai rakyat. Jika sampai periode 20-30 tahun kedepan (sesuai dengan peride 45, 65 dan 98) Republik ini tidak berubah dengan landasan ekonomi yang baik yang ditandainya dengan peningkatan pendapat masyarakat, tersedianya lapangan kerja yang memadai, dan keamanan yang stabil maka niscaya akan terjadi PEMBERONTAKAN. Pemberontakan yang muncul disebapkan oleh jenuhnya dengan kondisi yang ada. Tidak adanya rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah, semakin sulitnya kehidupan masyarakat, meledaknya pengangguran yang menambah kemiskinan dan banyak faktor lainnya. Dahulu mungkin pemerintah dengan kekuatan partai Golkar dan ABRI bisa memberikan pola pikir masyararakat untuk tidak melawan. Bagaimana dengan 20-30 tahun lagi? Rakyat akan sudah pintar menilai disebapkan telah terbukanya arus Informasi, Generasi muda yang sudah akrab dengan media informasi, maka adalah lazim akan terjadinya pemberontakan. Apakah sebagai Generasi muda saya menginginkannya, tentu tidak... Namun selama kondisi bangsa ini stuck, bahkan menurun (Tidak adanya kepastian HUKUM, Korupsi merajalela, terjadi disparitas tingkat kesejahteraan dan lain sebagainya) percayalah "Analisa" diatas akan sangat mungkin terjadi. Dan itu adalah hal yang wajar dan situasional. Dan rasanya semua bisa membayangkan dengan logika yang sederhana. Apa yang harus kita lakukan? Menimbun Hartakah? Pindah Kewarga Negaraankah? Membiarkan Seperti apa adanyakah? Revolusi Sosialkah sekarang?
Untuk saat ini analisa yang mungkin adalah rakyat masih bosan dengan demonstrasi, hal ini diakibatkan gagalnya Reformasi Tahun 1998. Reformasi yang terjadi adalah proses pemindahan air dari satu botol ke botol lain tanpa ada perubahan sedikitpun. Namun jika kondisi ini tetap seperti ini.. Maka suatu saat Rakyat akan bicara... ( Siapa tahu ada spekulan asing yang membantu menggoyang ekonomi rakyat ini toh.) eh Maaf bukannya senang ma spekulan.. Hanya saja kita tidak tahu akan bobroknya Negara Ini kalau George Soros tidak menggoyang toh.. Nah ternyata Negara sudah dililit Utangyang tak ketulungan.. Dan sedihnya sekarang waktunya bayar UTANG........................huh..... huh..



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Nampaknya anda mengindikasikan akan terjadinya revolusi sosial! Terlalu mahal kawan.. Adalah hal yang aman bagaimana caranya kita bisa maju dengan kondisi seperti ini... Contohnya Cina, Disana korupsi juga tumbuh subur koq, namun sekarang mereka sudah maju mengimbangi perekonomian Amerika. Bahkan Amerika sendiri was-was. Apa yang terjadi? Jangan tanya saya.. Mari kita diskusikan