"Indonesia" Siapa Punya?


Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi Nan Jaya.
Setiap hari menyaksikan pedihnya perjuangan rakyat hanya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-harinya. Tak usah bayangkan kalau mereka menyempatkan diri duduk sambil menikmati susu, enaknya apel, nonton di layanan TV kabel, dan sesekali berwisata baik dalam maupun mancan Negara. Wah… wah.. wah.. Setiap ada waktu kubaca Koran atau nonton TV yang kulihat adalah antrian panjang rakyat menunggu seliter minyak tanah.Diusulkan menggunakan gas malahan gasnya menghilang dari pasaran. Sesekali ada waktu berkeliling kepemukiman yang kudapati adalah hidup seadanya, hidup tanpa standar manusia abad ini. Nasi Ransum, Tiwul,rumah yang hampir-hampir rubuh, ditambah pendidikan yang sangat seadanya. Kadang aku bingung, ditanah yang sangat kaya raya ini koq bisa ada rakyat yang menderita pikirku. (Aku seolah-olah manusia yang baru singgah datang dari planet lain). Sesekali kubandingkan dengan Malaysia yang secuil itu. Apa yang membuat kita tertinggal? Pertanyaan itu selalu terngiang ditelingaku, dan sudah banyak orang yang ngebahas di forum-form baik resmi maupun tidak. Bayangkan Martua Sitorus yang orang kaya itu hanya punya 69.000 Ha lading sawit. Dia bisa kaya raya. Nah PTPN kita yang punya ratusan ribu Ha, tetap rugi, malah membebani Negara. Itu hanya salah satu contoh saja. Ada banyak kejadian yang alih-alih hanya menyengsarakan rakyat. Apa yang terjadi, rakyat tetap miskin, tak ada kesempatan secara fair. Apakah kami memiliki Indonesia ini? Jangan paksa kami mengatakan ya, dan jangan kami hakimi dengan melabeli kamu dengan “tidak nasionalis”, “Pemberontak”, “Ektrimis”. Indonesia hanya milik segelintir orang yang rakus, diberi kepercayaan malah menghisap. Emosi yang berlebih kadang memaksa pikiran untuk melakukan pemberontakan.kami tetap dibodohi, jika kami diam maka kamipun akan tetap tersiksa. Namun saat ini kami sebagai rakyat mungkin masih sabar, hingga suatu saat kami lelah dan kami memberontak.



1 komentar:

ivan-fukuoka project mengatakan...

halo kawan!
Pertama Selamat untuk pernikahan mu Juli nanti. Semoga bahagia & banyak rezeki.

Ttg Indonesia yg buatku tak lebih sebuah ilusi terbesar sedunia itu...bah macamana ya! kalok kubaca dari koran start-nya saja sudah tak benar. Bagaimana tidak yg namanya "Super Semar" itu kan tak sah alias palsu, kalo tidak kok sampe ada 4 versi?

Lalu, nama Indonesia itu kan nama pemberian antropolog jerman 'indonesos'- jadi kalo dipikir2 'indonesia' itu nama hadiah bukan nama asli-nya.

Kenapa tetangga kita Malaysia bisa lebih makmur? jawabnya karena Malaysia itu sekumpulan negeri2 ato tepatnya kesultanan2 kecil yg memilih bentuk negara federal dgn mentri besar lokal sbg bos lokal. Jadi ngaturnya jugak lebih mudah tak macam kita yg dipaksakan 'bersatu' ini.

Gitulah...salam kenal dan horas!

tan dj
tanikota.blogspot.com