Prinsip-Prinsip Dasar Kehidupan

Mengapa bangsa ini tertinggal? Jaman dahulu sudah terkenal akan kearifan budaya dan keagungan corak budaya yang dihasilkannya. Contoh yang paling gress berdiri dengan gagahnya Candi Brobudur. Ini menandakan bahwa bangsa ini sudah mengenal sejarah yang melebihi kemampuan Negara lain. Kenyataannya Negara ini tertinggal dari Singapura, Kanada, Australia, New Zealand yang nyata-nyatanya adalah Negara yang baru berdiri. Memang tidak jaminan lamanya suatu Negara berdiri, ini bisa dibandingkan dengan Mesir dan India yang sudah berabad-abad sejarahnya. Ditengah sumberdaya alam yang membanggakan juga tidak menjadi jaminan, Swiss yang tidak memiliki apa-apa justru menjadi pengekpor coklat yang terkenal dan berbagai produksi lainnya seperti Nestle yang terkenal itu. Jepang yang daratannya lebih banyak diisi pegunungan dan tidak bisa menjadi Negara pertanian malah bisa menjadi raksasa Industri yang mengimpor bahan mentah dan menjadikannya bernilai eksport tinggi. Nah apa yang menjadikannya seperti ini? Apa yang membuat banyak Negara seperti kita tertinggal diantara bejibunnya sumber daya alam

Perbedaannya adalah pada sikap/perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.

Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat di negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-harinya mengikuti/mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan sebagai berikut.


Prinsip Dasar Kehidupan

  1. Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Kejujuran dan integritas
  3. Bertanggung jawab
  4. Hormat pada aturan & hukum masyarakat
  5. Hormat pada hak orang/warga lain
  6. Cinta pada pekerjaan
  7. Berusaha keras untuk menabung & investasi
  8. Mau bekerja keras
  9. Tepat waktu


Di negara terbelakang/miskin/ berkembang, hanya sebagian kecil masyarakatnya mematuhi prinsip dasar kehidupan tersebut. Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang sumber daya alam, atau karena alam yang kejam kepada kita. Kita terbelakang/lemah/miskin karena perilaku kita yang kurang/tidak baik. Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.

Atas kebaikan boedi dayono

Selengkapnya?

Di Negriku (Biarkan Foto yang Bicara)



Disini kutumpahkan permasalahanku,

disini kalian bisa mengerti aku.
Aku masih ada meski tak berdaya.

Aku tak butuh belas kasihanmu,
yang kubutuh kejujuranmu.
Aku terseret kedunia terbawah,
meski aku bukanlah kehendakku.

Diamlah wahai pencari kuasa,
tak perlu basa-basi menyapa.
Kau mungkin mengenal kaumku,
meski tak engkau peduli.

Sang Khalik hanya mencobaimu,
memberi kenikmatan duniamu,
meski harus menjadi tanggunganku.

Semoga kelak kita bertemu, dilain dunia,
agar kelak aku memaafkanmu......

Pesan dari anak-anak pedalaman

Disini kita berbagi buat teman, sejenak melepaskan kehidupan sehari-hari. Hunting foto-foto dipedalaman. "Hanya Karena Rasa Kemanusiaan"
Berikan kritik, kirimkan foto yang bisa kita share bersama.. Mari memberi Pandangan, Solusi, saran yang menjadikan manusia lebih manusia...

Ni sebahagian foto2 yang terekam, masih sekitar Nias dan aceh yang berhubungan dengan kerjaku. Ada banyak kantung-kantung kemiskinan di seluruh wilayah Indonesia. Yang tragisnya adalah tidak meratanya pendidikan, apa jadinya jika bangsa ini tidak menghargai pendidikan. Yang menjadi pertanyaanku, apakah layak bangsa ini miskin, dan mereka menanggungnya dengan tidak tersedianya sarana yang memadai. Entahlah.. yang kuharap , semoga esok lebih baik.

Semoga ada yang tergugah

Nias dan Aceh mendapat porsi yang Cukup untuk pembangunan sarana dan prasarana akibat Gempa dan Tsunami. Begitu banyak orang baik, LSM, NGO, dan para Donatur yang memberikan Bantuan buat pembangunan disini. Hanya saja mereka tidak bisa menjangkau semua. Masih banyak yang perlu dibangun, dan diperbaiki... Salam

Rakyat 1

Rakyat 2

Masih banyak foto dibawah, lanjut aja...






Photobucket

Photobucket


Photobucket


Ni kelas masih dipakai loh


Rakyat 5



Rakyat 4



Rakyat 3



Photobucket



Photobucket






Kupublikasan (juga disini) meskipun melihatnya tersenyum kecut/sakit semoga aja mereka-mereka tergugah... salam
Technorati Profile

Selengkapnya?

Selamatkan Teroris Indonesia….

Dunia seakan terguncang, ya kasus 11 September. Saat itu kami berada di Menado mengikuti Temu Ilmiah Teknik Indonesia yang di tuan rumahi Universitas Sam Ratulangi. Televisi di ruangan Menado Beach Hotel menyiarkan secara langsung kejadian11 September yang mengguncang itu. Belum beberapa lama ada tudingan bahwa ini dilakukan Al-qaeda. Berita simpang siur, Namur akhirnya Amerika sebagai korban mengeluarkan pernyataan tentang pelaku teror dan berusaha mengejar Om Osama Bin Laden. Perang terus berlanjut dengan berbagai dalih dan alasan yang membuat siapapun bosan dan ketkutan. Bom terjadi dimana-mana, sampai akhirnya kasus Bom Bali yang menewaskan banyak Wisatawan Australia dan Negara lain termasuk rakyat Indonesia. Bom terakhir didepan hotel Marriot dan akhirnya beberapa pelaku ditangkap. Sampailah akhirnya negara luar mengenal Indonesia sebagai pengekspor teroris dan menjadi trade mark yang mendunia. Pelaku teror ini dikait-kaitkan dengan Islam sebagai agama yang mengijinkan membunuh atas nama Tuhan. Banyak pro dan kontra, yang pasti pro dan kontra ini datang dari agama yang berseberangan dan orang-orang yang menjadi korban. Sebahagian masyarakat begitu geramnya ketika menonton televisi dimana para pelaku pengeboman sedikitpun tidak merasa menyesal dan bahkan berteriak menyebut nama Tuhannya. Aku sedikit tertegun, bagaimana mungkin mereka tidak sedikitpun menyesal sudah menghabisi rakyat lain yang tidak berdosa. Mereka tidak sedikitpun tersentuh hati nuraninya ketika mereka membunuh orang yang tidak tahu menahu politik negaranya. Meraka hanya datang berlibur menikmati hidupnya setelah sekian tahun bekerja keras mengumpulkan uang untuk istirahat sejenak. Apa yang terjadi?????????? Saya lama merenungkan hal ini, membaca berbagai refensi dan berdiskusi dengan teman-teman. Pernah suatu saat membaca perjuangan seorang kombatan GAM, yang melakukan pemberontakan demi kemerdekaan Aceh (Meskipun sudah damai), beliau mengatakan bahwa ia selalu keluar masuk hutan, menanam ganja dan menukarkannya dengan peluru dan senjata untuk kepreluan perang. Tak akan ada yang mengerti aku, namun aku sangat ingin merdeka dimana aku melihat ketimpangan akan kehidupan rakyat dan ketidak setujuan dengan gaya pemerintahan Jakarta” katanya. Terjadi pemerasan atas hak-hak rakyat. Begitulah idealisme beliau yang berusaha memberikan kemerdekaan bagi rakyatnya. Hal yang barangkali sama dengan para sahabat-sahabat yang dikatakan teroris di Indonesia. Mereka datang dengan latar belakang Idealisme sendiri yang menafsirkan agama dalam tindakannya dan merealisasikannya tanpa pikir panjang. Dalam kaitan ini adalah hal yang mungkin jika Amrozi, imam samudera, dan lainnya merasa tersakiti dengan kepentingan politik Amerika dan Sekutunya sehingga melampiaskan kemarahannya dengan membunuh masyarakat. Hal ini terwakili oleh Australia, dimana kebijaknnya mendukung penuh agresi Amerika, sama-sama warna kulitnya dan rata-rata mereka adalah warga nasrani. Amerika yang terwakili oleh Nasrani melakukan misi-misi Politiknya dianggap perwakilan Nasrani yang berusaha menghancurkan Islam. Teman-teman ini (mereka yang disangka teroris) pun melakukan hal yang sama dengan Amerika dengan berusaha menghancurkan mereka yang nasrani tak terkecuali Nasrani di Indonesia. Hal ini tercermin dengan berusahanya mereka melakukan bom-bom atas gereja dan melakukan teror atas warga Nasrani sendiri. Bangsa diliputi ketakutan, Setiap perayaan Natal dijaga ketat seolah akan terjadi perang. Tugas tambahan bagi polisi.
Sebagai seorang warga masyarakat, saya sangat ingin bertemu dengan Hambali cs, bercerita, mendengar keluh kesahnya. Aku akan bilang bahwa beliau berfikir seperti itu karena idealisme yang terkungkung, karena melihat kesewenang-wenangan orang lain atas penderitaan kaumnnya (Umat muslim). Karena kemiskinan yang mendera hingga akhirnya menjadikan tindakan yang justru mengurangi nilai suci perjuangannya sendiri. Adalah hal yang luhur bagi beliau untuk memerangi siapapun yang berusaha menjajah umatnya. Hal yang sama saya rasa akan berlaku bagi kaum nasrani. (Maaf kalau salah) Hanya saja momen, cara, dan realisasi tindakan sangat kurang tepat. Saya justru akan mengajak beliau sama-sama memerangi kaum sendiri (Warga Indonesia) yang lebih menjajah bangsa ini dibandingkan orang lain. Saya akan ajak beliau untuk menjadi pasukan berani mati dengan langsung membom jika ada pejabat negara ini melakukan korupsi, mencuri uang rakyat sendiri.Saya akan ajak beliau untuk membom pejabat yang ingkar janji dan jika tidak mampu memajukan warganya. Saya akan ajak beliau membom jika ada tauke-tauke penimbun bahan pokok, minyak, pemeras hak buruh penebang hutan, atau semua mereka yang serakah dan tidak mementingkan rakyat banyak.Apakah salah? Kembali ke idealisme tadi? Kita sudah salah urus, jika dilakukan revolusi terlalu mahal. Inilah momen yang tepat, cara yang tepat dan tindakan yang tepat. Jika shock teraphy sudah membahana, tak ada lagi korupsi, pendidikan meningkat, kesejahteraan meningkat maka kita bisa menguasai dunia. Kenapa tidak? Dunia bergantung kepada Indonesia karena kekayaan sumber daya alamnnya. Kita bisa taklukkan dunia seperti halnya Amerika melakukan misi-misi politiknya. Saya bersama amrozi cs tidak akan melihat lagi Tenaga Kerja disiksa, dibunuh, kita tidak lagi melihat buruh bekerja lebih dari waktunya dan dibayar murah padahal produk yang dihasilkannya sangat mahal. Bayangkan para putri-Putri Indonesia tidak menjadi budak produk luar, sementara orang yang mengiklanknya mendapat uang yang lebih besar. (Maksudnya, bayangkan Produk Nike, Adidas yang mendunia itu (dibuat di Indonesia, Buruhnya Indonesia, Bahannya juga dari Indonesia) sementara buruhnya dibayar murah namun si Tiger wood dan yang lainnya dibayar mahal untuk iklan mereka hanya dengan memakai salah satu produk tersebut). (Lihat di secret film ”Indonesia Globalization 1-6” di You Tube”
Jika diijinkan, bebaskan mereka-mereka yang dituduh teroris, mereka tidak bersalah. Mereka manusia biasa yang hanya melakukan tindakan atas kebencian mereka yang membabi-buta sehingga tidak sadar atas tindakan mereka yang sudah menyakiti rakyat yang tidak berdosa. Jika mereka sudah bebas, aku akan ajak seperti tujuanku diatas, percayalah......... Jika dalam 20 tahun saja Indonesia ini berada pada roda yang seharusnya, artinya Tidak ada korupsi, pendidikan meningkat, kesejahteraan meningkat niscaya negara sebesar Amerikapun akan takluk dibawah kita. Mari jangan membunuh mereka yang salah, karena ada tujuan yang lebih mulia demi kehidupan rakyat jelata. Bayangkan 60 Juta penduduk kita sangat miskin, 100 juta hidup seadanya, 40 juta hidup sederhana, 20 juta mapan dan kaya, dan hanya 10 juta saja yang Kaya raya. Bayangkan betapa mulianya kita, jika seandainya mereka yang 160 juta itu bisa sejahterakan.
Seandainya pemerintah ini tidak membebaskan kalian (karena tekanan luar) didiklah anak buahmu, generasi penerus kalian untuk tujuan mulai kita.. Bangsa Indonesia yang Sejahtera, penguasa Dunia.


Selengkapnya?

Kredit Murah Hidup Susah

Dua hari yang lalu, Harian Serambi aceh memuat Iklan tentang akan diluncurkannya Honda Supra Fit sebanyak 20.000.000 Unit yang diperuntukkan untuk menunjang mobilitas Guru-guru kita. Awalnya terpikirkan olehku bahwa mereka akan mendapatkannya secara gratis atau setidaknya tersubsidi. Tapi tidak, subsidi yang diberikan adalah bagian dari trik marketing distibutor sepeda motor tersebut. Ada banyak cara yang dilakukan oleh dealer untuk menjaring konsumennya termasuk membidik sektor guru. Salah satunya akan mendapatkan cash back sekian-sekian dengan membayar sekian-sekian. Hal yang akan saya soroti kali ini adalah BEBAN yang harus guru/masyarakat/keluarga yang harus dia tanggung setiap bulannya untuk menutupi kredit. Bayangkan masyarakat tergiur dengan kata-kata Uang Muka/Down Payment (sering disingkat DP) hanya Rp. 200.000. Masyarakat tergiur, namun jika Bijak memikirkannya adalah hal yang sulit melakukan pembayarannya setiap bulan yang hampir 400.000 rupiah selama tiga tahun lebih. Bila sepeda motor yang mereka kredit berguna untuk menunjang mobilitas sehari-hari (dengan skala prioritas tentunya) maka adalah tidak mengecewakan. Bila motor yang dia miliki boleh jadi menambah income sehari-hari juga tidaklah menjadi masalah. Namun hal yang sangat tidak bijak jika motor yang dia miliki hanyalah sekedar nampang, sekedar jalan-jalan, sekedar gaya hidup!!!!! Rasanya tidaklah efisien. Bayangkan jika setiap bulan dia harus membayar sekitar 400.000 rupiah dibandingkan jika masyarakat itu harus menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi???? Mana yang kita pilih? Ternyata kebayakan masyarakat lebih memilih kredit sepeda motor dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan anak-anaknya, berinvestasi atau hal yang lebih bermanfdaat lainnya. Mengapa begini? Ada banyak alasan, salah satunya pola hidup hedonisme (terlalu menikmati hidup saat ini). Bahkan ada banyak keluarga yang memiliki sepeda motor/barang kreditan lebih dari satu/lebih dari kebutuhannya hanya demi gaya hidup. Ujung-ujungnya Keluarga Indonesia hidup hanya untuk memenuhi kredit. Ujung-ujungnya kita hanya membuat pengusaha, pencipta, kaya raya karena keluguan masyarakat kita.
So... Lebih baik meningkatkan pendidikan keluarga, Investasi, dibandingkan hanya untuk memenuhi gaya hidup sesaat. Bila memang harus melakukan kredit (Motor,Kulkas,Televisi, Radio) barang-barang yang diinginkan adalah bijak jika memperhitungkan efek negatifnya, atau setidaknya merencanakan lebih matang dampak positifnya terhadap keuangan keluarga.
Kepada saudara muda seyogyanya kita lebih melek melihat kondisi ini dan mari melakukan sosialisasi aktif menangkal kesembronoan dalam pengelolaan uang baik secara pribadi maupun keluarga. Salam hangat buat masyarakat Indonesia. Iwan Nafry Simarmata


Selengkapnya?

Masuk Pegawai Negri Bayar Puluhan Juta.


Hal ini mungkin tak sedikitpun mengejutkan anda dan saya. Ini adalah fenomena wajar dilingkaran sosial berbangsa dan bernegara. Ada seorang Guru yang setelah menamatkan kuliahnya dengan segala tenaga dan pikiran yang dia kerahkan harus berhadapan dengan kondisi kesulitan mendapatkan lapangan kerja. Cukup tragis…. Dengan segala daya dan upaya setelah bersusah payah orang tuanya mengumpulkan dana buat dia selama ini sekolah, orang tua ini kembali bersusah payah mengumpulakan puluhan juta rupaih agar anaknya masuk pegawai negri, sebagai seorang guru pula. Wew.. Pendidikan yang tidak benar akan menghasilkan didikan yang tidak benar pula. Paling tidak siguru yang lugu ini tidak akan berdaya memberikan semangat mandiri, survive, entrepreneur, bahkan semangat membangun. Bagaimana mungkin toh.. Apakah guru/pegawai lain ini akan mampu berterus terang untuk mengatakan agar setiap muridnya rajin belajar agar tidak seperti saya yang harus melakukan aksi sogok untuk mendapatkan jabatan guru, jabatan yang sangat menentukan bagi berlangsungnya kehidupan peradaban suatu bangsa. Ada seorang teman saya dari Pematang Siantar yang mengatakan bahwa ada pegawai negri yang tamatan SMU harus membayar 40 juta rupiah hanya untuk mengharapkan gaji sebesar 900 ribu rupiah per bulan. Dan untuk tingkat sarjana bisa mencapai 80 sampai 100 juta tupiah. Sangat ironis bila memang ditanggapi dari satu sisi.
Bagiku ini bukan hanya kesalahan si pegawai Negri/ Guru atau yang lainnya, tapi kecilnya peluang, kesempatan membuat semua orang gelap mata yang mana peluang itu merupakan tanggung jawab pemerintah kita meskipun setiap orang juga harus bertanggung jawab secara tidak langsung. Sebagai seorang Sarjana memang saya juga harus bertanggung jawab untuk menciptakan lapangan kerja, bukan hanya menjadi pekerja (Pesan dariAyahanda yang tercinta buat kami semua anak-anaknya). Pertama kali Presiden SBY duduk dikursi panas Kepresidenan beliau membuat gebrakan dengan melangsungkan Ujian bagi penerimaan pegawai negri secara fair dan memang banyak teman-teman saya lolos tanpa sepeserpun mengeluarkan dana. Namun setelah tahapan berikutnya banyak kejadian yang telah seharusnya dikubur ternyata harus terulang kembali, sogok menyogok. Bahkan ada banyak teman-temanku yang belum lolos tiba-tiba menjadi tenaga honorer didaerah-daerah sekarang. He he he.. Kembali aku tidak menyalahkan mereka.
Menurut saya ini adalah kesalah kolektif dari setiap orang, dan akan mewariskannya bagi geneasi berikutnya secara terus menerus sehingga hancurlah pendidikan, semangat berkompetisi, semangat untuk maju tentunya. Sistem penerimaan ini harus dirubah betul, harus berstandar dengan pengawasan yang ketat. Para orang tua harusnya lebih bijak dalam menghadapi dan mengarahkan para anak-anaknya. Bayangkan jika seoran sarjana harus memberikan duit sebesar 80 juta rupiah, itu sama artinya bahwa uang yang diberikan akan kembali selama ( 80juta/(1.5 jutax12 bulan) = 4.5 tahun. Wah wah wah.. Bayangkan jika uang 80 juta dia belikan kebun kelapa sawit akan menghasilkan sekitar 3 Ha. Itu berarti Ha x 1,5 juta perbulan = 4.5 Juta perbulan (Hasil Minimum). Hal ini mengindikasikan 80 juta / 4.5 juta = akan kembali dalam kurun waktu kurang dari dua tahun ditambah masa produksi 2 tahun berarti selama 3 tahun lebih. Setelah itu dia akan menikmati 4-5 Juta perbulan dibandingakan si Pegawai Negri ini akan memperoleh 2-3 juta perbulannya. (bila ada peningkatan gaji). Maka untuk mengejar ketertinggalan itu, dengan tidak bijak melakukan Korupsi baik perorangan maupun secara berkelompok. Wah wah.. Adakah kita sadar akan hal itu? Bila seorang pengusaha menengah ditanya berapa modal yang pertama kali dia lakukan untuk memulai usahanya, mereka akan dengan bangga mengatakan tak lebih dari 50 juta rupiah. Sekarang mereka kaya raya toh... wew.. Ini hanya dari salah satu usaha Pertanian. Bagaimana pula dengan Usaha Lainnya. Oleh karena itu mungkin kawan-kawan yang hendak berusaha menjadi pegawai, menjadi Karyawan apabila sampai harus mengeluarkan duit untuk pekerjaan mending pikirdulu deh. Berapa Break Even Pint nya.. He h ehe. Bahkan ada seorang keluarga harus menahankan siksa dunia dikarenakan uang yang pernah dia setorkan tidak menghasilkan apapun, bisa saja uang dolarikan calo, kalau bersaing dalam nominal uang atau bahkan yang mengurus ngga becus. Sekali lagi saya berdecak kagum.. Sebegitu parahnya kondisi ditanah air ini, bagaimana kita harus berjuang melawan negara lain. Inilah tugas Generasi yang sudah sadar.. Begitu banyak yang bisa kita lakukan untuk membangun paradigma baru Indonesia, meski kita harus bertahan dalam Idealisme kita. Percayakah anda bahwa Nenek Moyang, Jepang, Amerika, Jerman, Inggris adalah orang yang dahulunya berusaha sekuat tenaga menciptakan dunia yang sekarang dinikmati para Generasinya? Trus kemanakah perginya Genarasi Muda, LSM, orang-orang yang cinta Negara ini? Mengapa mereka tidak memberikan sosialisasi aktif bagi Masyarakatnya disekelilingnya? Ternyata aku baru mengetahui bahwa mereka sibuk mengejar Peradilan Manta Presiden Almarhum M. Soeharto. Wah, wah salah satu sudut pandang lain toh tentang memajukan Bangsa...(????) Selamat berjuang Bos...


Selengkapnya?

Met Valentine (2 Minggu Lagi Gajian)

Subuh pagi aku dikejutkan SMS yang ternyata datang dari adikku, Isinya kira kira " Perhiasan terindah adalah KERENDAHAN HATI, kasih yang teruji adalah KESETIAAN, kekayaan terbesar adalah KEBIJAKSANAAN, harta terbaik adalah KEJUJURAN, senjata terkuat adalah KESABARAN, pengamanan terpenting adalah IMAN, obat termanjur adalah DOA. Happy Valentine to all my family, tak lupa ia menyelipkan namanya "Gunture" Aku sedikit terusik, It means that to day 14th, February. Valentine Day. Mengapa orang begitu antusias dengan Hari ini, Informasi yang kuperoleh adalah tentang penghargaan seorang yang kebetulan Pendeta yang bersedia melawan kaisar dikarenakan kaisar melarang anak-anak muda kala itu untuk menikah disebapkan kekurangan pasukan, dan pasukan yang menikah akan selalu kesulitan untuk meninggalkan anak dan Istri tercintanya. Alhasil Kaisar melarangnya, dan sang Valentine ini menolaknya dan berakibat kematiannya ditangan kaisar. Kematiaannya meninggalkan Simpati yang luar biasa hingga hari ini. Oh begitu toh. Apakah adik-adikku mengetahui hal ini? Ataukah mereka buta informasi dan hanya seremonial biasa? Atau apakah aku harus mengatakannya?.. Ha ha ha.. Semasa aku Kuliah ada banyak teman-temanku yang bersedia tukar-menukar kado, nongkrong dikafe, henky-pengky, discotik sampai harus bermesum ria. Wah inikah efek buruk Valentine? atau bahkan mereka saja yang memang sudah amburadul. Saudara-saudara yang moeslim begitu antusiasnya melakukan kampanye untuk menolak perayaan ini, mereka berpendapat bahwa lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya.Positif, dan mendukung walau alasannya sepertinya perlu dipertegas. Semua yang ada didunia ini diciptakan Tuhan Positf dan Negatifnya toh, tergantung manusianya. Contohnya. Jika seorang diberikan Pisau, maka ada beberapa kemungkinan penggunaan pisau itu digunakannya.. Bisa saja mengupas mangga (versi Positif) atau membunuh orang (Versi Negatif). Jadi rasanya tergantung masing-masing orang. Adalah hal yang bijak jika kita mengajari seseorang untuk selalu mawas diri dan memperkuat Iman. Namun selama alasan agama itu tidak menimbulkan pemberontakan bagi remaja rasanya sah-sah saja, monggo. Namun adalah sangat bijak jika bangsa ini menghargai Budayanya, mengapa Budaya orang lain menjadi begitu melambung sementara Budayanya sendiri sudah hampir punah? Bayangkan kalau orang-orang Batak disuguhkan acara Martumba seperti jaman dulu, (Diskusi muda mudi sambil berpantun ria) pasti semua menolak toh, he heh e.. Kita bangsa yang sangat gampang meniru budaya barat, namun dari segi Hedonisme atau hura-hura saja. Adakah kita secara umum bisa menyerapap budaya mereka tentang Budaya membaca, Budaya Gentle man, Budaya bekerja keras, atau budaya-budaya positif lainnya? Tentu Tidak. Tapi kalau budaya kearah Budaya Konsumsi yang berlebihan, Budaya santai mereka (mereka bersantai setelah lelah bekerja), Budaya kearah Sex Bebas ( nampaknya mengarah kesana.) Pantas saja para Punggawa-punggawa Moeslim mencak-mencak. karena mereka sudah mempertimbangkan efek buruk budaya Barat ini. Sementara Budaya kita MATI SURI....
Namun sebagai orang yang Moderat dan Menjunjung tinggi Demokrasi (meski kebablasan) maka saya juga mengucapkan SELAMAT HARI VALENTINE BAGI YANG MERAYAKAN. (Namun dalam pikiranku, tanggal 14 february.... Itu artinya 2 minggu lagi Gajian) Cair.. cair... cair.. ha ha ha (Mental Pegawai toh)

Selengkapnya?

Cara Orang Batak dan Tionghoa Mendidik Anak


Apabila semua bangsa ini mempunyai kemauan seperti story ini niscaya kita akan menjadi bangsa yang Berilmu. Kita menjadi miskin tak lebih disebapkan keserakahan dari sebahagian orang yang sebangsa kita. Jika kita berpendidikan maka niscaya kita tidak akan pernah diakal-akali oleh orang yang merasa lebih pintar. Maju terus Rakyatku.


Bekerja dan bersekolah. Dua hal itu melekat pada masa kecil Jan S Aritonang.
Sejak duduk di kelas IV SD, Aritonang telah belajar mencari uang. Di depan rumah kakeknya di Tanjung Morawa, Sumatera Utara, ia sering menggelar dagangan dari kebun kakeknya. Seminggu sekali, pukul 03.00 dini hari, ia ikut menjual hasil bumi ke pasar. Saat duduk di SMP, Aritonang pernah bekerja sebagai tukang sapu. Ia pernah bekerja pedagang asongan, kernet mobil angkutan, sampai penarik becak. Akan tetapi, satu hal tidak pernah ditinggalkannya: bersekolah.

Meski pagi-pagi sekali harus berangkat ke pasar, apa pun saya harus cepat-cepat pulang supaya bisa bersekolah pada pukul 07.00. Sekalipun sejak kecil sudah dilepas cari makan sendiri, tetapi tetap harus bersekolah. Itu tak hanya berlaku pada diri saya, tapi juga bagi anak-anak Batak lainnya, kata Aritonang yang kini menjabat sebagai Ketua Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.
Aritonang adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ibunya petani. Ayahnya pernah bergabung menjadi tentara, kemudian pindah menjadi pegawai pada Kementerian Penerangan, sebelum akhirnya berwiraswasta.
Ayahnya mendidiknya dengan keras. Bila ada angka merah di rapornya, bisa-bisa ia disetrap, tidak diberi makan atau dicambuk. Sebaliknya, bila memperoleh nilai bagus, tidak segan-segan ayahnya memberi hadiah baju baru, memotong ayam, atau sekadar mengajak jalan-jalan.
Batak merupakan salah satu etnis di Tanah Air yang sangat menjunjung tinggi nilai pendidikan anak. Anak, bagi orang Batak, merupakan harta yang paling berharga, kehormatan, sekaligus kekayaan bagi orangtuanya. Pemahaman ini yang mendorong warga etnis Batak mendidik dan berupaya agar anaknya bisa memperoleh pendidikan setinggi mungkin.�Baik yang tinggal di kota maupun di kampung-kampung, orang Batak akan mengerahkan kemampuan finansialnya untuk pendidikan anak-anaknya, kata Aritonang.
Pendidikan di rumah
Orang Batak juga berusaha menjaga keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan pendidikan dalam keluarga. Melalui pendidikan keluarga itulah nilai- nilai kerja keras, pantang menyerah, dan keuletan ditanamkan. Nilai-nilai itu pula yang ditanamkan Aritonang dalam mendidik anak-anaknya.
Aritonang mengaku tak mengalami kesulitan mendidik anak-anaknya. Ketika ketiga anaknya masih kecil, mereka tanpa disuruh belajar sendiri, juga tanpa harus didampingi. Sesekali saja ia turun tangan ketika anaknya mengalami kesulitan. Ketika nilainya kurang bagus ia membimbing bagaimana bisa lebih sistematis dalam belajar.
Meski tidak harus mendampingi, saya tidak pernah tidak peduli terhadap pendidikan anak-anak saya, kata Aritonang.
Dalam mendidik anak-anaknya, ia mengaku tak pernah menggunakan kekerasan. Ia juga tak memaksakan anaknya kelak akan menjadi apa. Yang dibutuhkan anak adalah perhatian, bukan pengendalian yang ketat, apalagi pemaksaan, ujarnya.
Cara itu terbukti cukup berhasil. Ketiga anaknya masuk di universitas negeri yang terbaik. Anak bungsunya kini mengambil kuliah di Institut Teknologi Bandung. Anak keduanya, menyelesaikan program studi S2 dalam usia 23 tahun dengan indeks prestasi 3,92.
Tidak ada yang gratis
Seperti halnya tradisi dalam keluarga Tionghoa, Sofyan Tan tokoh masyarakat Tionghoa di Medan mendidik anak-anaknya, khususnya anak pertamanya, dengan keras. Anak-anaknya diharuskan membuat target juara dan bila target itu tercapai mereka diberi hadiah.
Sofyan tidak memberikan uang jajan kepada anak-anaknya secara cuma-cuma. Uang jajan hanya diberikan sebagai kompensasi nilai ujian yang bagus. Untuk tiap nilai yang bagus memperoleh Rp 5.000. Khusus untuk nilai matematika dan sains yang bagus memperoleh Rp 20.000. Demikian pula bila anaknya ingin memiliki telepon genggam atau play station. Barang-barang itu hanya bisa dimiliki sebagai hadiah bila target juara kelas tercapai.
�Biar ada motivasi bahwa untuk mencapai sesuatu harus pakai perjuangan. Dalam hidup ini tidak ada sesuatu yang gratis, kata Sofyan.
Di tengah kesibukannya, Sofyan sebisa mungkin mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah. Dalam perjalanan itu Sofyan punya kesempatan berbincang-bincang santai dengan keempat anaknya. Secara intensif Sofyan berkomunikasi dengan anak-anaknya, baik melalui telepon atau pesan elektronik singkat.
Istrinya sehari-hari mendampingi anak-anak di rumah. Untuk mengakrabkan hubungan dengan anak-anaknya, pada akhir pekan ia selalu mengajak keluarganya makan bersama di luar. Di sinilah ia bisa efektif mengobrol santai dengan anak.
Dari Senin sampai Jumat, anak-anaknya tidak bermain di luar. Sama seperti kebanyakan anak-anak dari keluarga keturunan Tionghoa lainnya, keempat anak Sofyan mengikuti berbagai macam les: dari kesenian, bahasa asing, sampai matematika. Sofyan mengaku tidak membuat jadwal ketat jam berapa anak-anaknya harus belajar karena mereka bisa mengatur diri mereka sendiri. Hanya anaknya yang paling kecil saja, Davin (9), yang masih diawasi.
Putri pertamanya, Tracy (18), baru-baru ini berangkat ke Inggris untuk mengambil persiapan masuk ke universitas. Rencananya ia akan mengambil Bidang Studi Matematika di Universitas Cambridge. Putri keduanya, Cindy, yang mempunyai bakat melukis ingin mendalami desain grafis. Felix (14), anaknya ketiga, ingin meneruskan jejak ayahnya menjadi dokter.
Pengaruh orangtua
Tidak ada faktor tunggal yang memengaruhi keberhasilan dan etos kerja seorang anak, kata Dr Eri Seda, sosiolog dari Universitas Indonesia.
Akan tetapi, menurut Eri, keberhasilan, etos kerja, dan semangat belajar seorang anak sangat bergantung pada kultur dan keteladanan orangtua. Orangtua boleh omong macam-macam namun yang dilihat anak adalah tingkah lakunya. Bila orangtua bekerja keras dari pagi sampai malam, tanpa harus memberikan wejangan sekalipun, anak akan meniru kerja keras. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, kata Eri Seda.
Menurut Ketua Program Pascasarjana Sosiologi UI itu, disiplin, etos kerja, keuletan merupakan nilai-nilai yang bisa ditumbuhkan dalam keluarga. Sekolah hanya bisa melengkapinya. Karena itu, Eri menekankan pentingnya interaksi di dalam rumah tangga dijaga.
Sedekat apa pun hubungan seseorang, bila tidak dijaga dengan kegiatan bersama dan tidak ada komitmen satu sama lain maka interaksi antaranggota keluarga bisa berjauhan. Interaksi kurang baik dalam keluarga menimbulkan berbagai persoalan sosial, seperti penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, perselingkuhan, sampai masalah pendidikan anak.
Akan tetapi, tambahnya, meski keluarga dan sekolah telah mendidik anak dengan baik, tetapi masyarakat hanya menghargai yang serba instan, anak tidak akan tahan melawan arus.�
Kalau yang dipentingkan dalam masyarakat hanya yang glamor, asal keren, yang dihargai hanya selebriti, asal kaya tanpa peduli dari mana kekayaannya, maka anak tidak akan melihat pentingnya kerja keras dan berjuang. Yang penting lulus, nilai baik atau tidak bukan soal. Itulah mengapa kini banyak anak bersikap minimalis, kata Eri.

Tulisan ini kucomot tanpa permisi dari (maaf ya), hal ini berawal dari ketertarkanku dengan isinya yang benar-benar menggugah. Semoga bermanfaat buatmu setidaknya buatku. Majulah Rakyat Indonesia
http://osdir.com/ml/culture.region.china.budaya-tionghua/2005-08/msg00223.html


Selengkapnya?

The Beauty of Indonesia

To all of you that want to know Indonesia you may see this clip. It would describe How about Indonesia, the culture, the beauty of the land, the beast creation of God, the beauty of Indonesia. You may see this before you come to Indonesia. I promise that you will be satisfied for coming to my country. There are a lot of place that can be journeyed, like the beautiful of Bali beach, the best lake in the world, LAKE TOBA, and many culture spread over the archipelago like how the people in Toraja Bury their death people to the rock, and many more. (Buat semua yang berniat mengenal Indonesia, anda boleh melihat kreasi seorang yang sangat baik tentang Keindahan dan keberagaman Indonesia, Budaya, keindahan alam yang merupakan ciptaan Tuhan yang sangat mengagumkan, siapapun anda mari majukan Indonesia sehingga lebih dikenal masyarakat Luas didunia.)



I guarantee that coming here safer from other country that you ever traveled. Visit Indonesia, to see the best creation of GOD

Selengkapnya?

Kemiskinan Dan Mengatasinya (Versi Abuya Ashaari Muhammad )

Kemiskinan adalah hal paling pelik mendera Kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Tidak bosan-bosannya saya mengatakan tidak akan mungkin ada kemiskinan di Negara Indonesia Raya ini dengan Sumber daya Alam yang melimpah, yang merupakan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Seharusnya berbangga toh namun adalah sangat menyedihkan bahwa dinegara berpenduduk 230 Juta jiwa ini 60 juta diantaranya hidup dibawah garis kemiskinan.

Ada banyak sudah diskusi, wacana, pertemuan pakar-pakar yang pada intinya menghasilkan solusi-solusi bijak dalam pengentasan kemiskinan ini. Namun hasilnya hambar, malah diakhir tahun 2007 penduduk Indonesia bertambah yang miskin, berkurangnya lapangan kerja. Kembal ke Tuan Ashaari Muhammad yang memberikan alasan kongkret, namun sangat menyentuh permasalahan Fundamentalnya. Menurut beliau kemiskinan itu ada tiga..





Miskin Iman.Ini adalah hal yang sangat Fundamental, begitu seorang tidak memiliki Iman adalah hal yang sangat Gelap, Bila seorang tidak memiliki atau bahkan hanya sedikit-sedikit Imannya maka ia bisa berlaku curang/culas terhadap sesama manusianya. Inilah hal yang paling fundamental yang membuat manusia itu memiliki Integritas, memiliki pandangan positif bahkan pandangan untuk saling berbagi. Bila minus Iman dapat dibayangkan bagaimana rakusnya manusia yang satu dengan manusia lainnya. Sangat setuju pada pandangan beliau, dan saya rasa semua agama mengajarkan hal yang sama. baik itu Islam, Kristen, Budha, Hindu dan lainnya. Pada dasarnya manusia itu adalah baik, namun akan terpengaruh begitu melihat kehidupan dunia, hal yang sangat mendasar bagi Tuhan untuk mencipatakan Agama sehingga mempererat hubungan Manusia dengan Tuhannya untuk tidak berperilaku seperti Binatang. Di Indonesia, apakah pemimpin, rakyat yang mampu sudah termasuk ber-Iman?
Miskin Ilmu Sebagai seorang cosmopolitan saya rasa Tuan Ashaari Muhammad adalah sangat bijak mengatakan hal ini. Dari sorban dan gaya bicaranya kesan pertama adalah seorang militan. Namun sangat menyenangkan mendengar pernyataan beliau. Karena untuk bisa lepas dari kemiskinan haruslah memiliki Ilmu yang cukup untuk bisa membangun demi manusia lainnya. Hendaklah ilmu yang dimilikinya berguna bagi Manusia lainnya. Sangat disayangkan memang bahwa perkembangan ilmu di Indonesia yang banyak diarahkan dari Institusi pendidikan hanya sekedar jalan ditempat. Bahkan Pendidikan di Indonesia sudah melenceng dari dasar pendidikan. Amburadulnya pendidikan bangsa ini tak lebih dari kerakusan manusia yang tidak beriman. Bayangkan bagaimana seorang pemimpin yang konon memiliki ijajah tanpa sekolah, atau bahkan seorang guru yang bersedia membayar puluhan juta hanya untuk menjadi guru, dengan gaji pas-pas an. Sangat memprihatinkan melihat amburadulnya pendidikan dan sudah menjadi Objek bisnis. Mari berubah.
Miskin Harta. Sebenarnya tujuan ulasan ini adalah sangat menekankan hal ini. Kemiskinan ini disebapkan karena miskinnya Iman dan Miskin Ilmu. Bukan hanya bagi mereka yang miskin harta ditujukan hal ini, namun buat manusia lainnya. Bila kita tidak lagi terkategori miskin harta maka kita telah memiliki Ilmu yang seyogyanya disumbangkan bagi perkembangan ilmu itu sendiri dan manusia lainnya. dan hal ini hanya boleh terjadi apabila kita memiliki Iman sehingga berusaha memajukan manusia lainnya. Bagi mereka yang merasa masih miskin harta, mari berusaha sebisa mungkin untuk tetap beriman, sebisa mungkin mengejar ilmu sehingga kita bisa menolak apabila manusia yang rakus berusaha mencuri dari kita.
Rasanya memang Tuan Ashaari ini adalah seorang yang beriman dan Intelek. Saya sangat menghargai beliau. Kesimpulan dari beliau adalah bagaimana mengentaskan kemiskinan bukan hanya berdiskusi dengan rakyat miskin namun juga dengan bantuan yang sudah tidak lagi miskin. Mari mengejar ketertinggalan kita untuk lebih maju dengan tidak serakah. Ilmu tanpa Iman kosong, Iman tanpa Ilmu lebih kosong. Majulah rakyat Miskin. Namun bagaimanapun semua tergantung dari kita semua.

Selengkapnya?

Spirit Bearing Incredible Moment

This article is dedicated to my friend that adjudged leukemia. Hope you be patient to accept all of this and keep high spirit to struggle in your live.
In the year of 2004, middle of July about , I am and all our friend going to Parapat want to take refreshing of mind after almost one year work with the same cases. Going there with no payment at all (Full Story), mean all of it is free, kind heart of our boss of course. Journey from Medan using two office car. My Bos Hotma Sirait, My Ex Bos Tri Herianto and two of my friend Baginda Siregar and Laventius Manullang in the first car.Early of our journey is well, until we arrive at the place. And in the second car it is full of our friend that really enjoy their journey. Imagine we are together of two our boss, of course it is not good to show who we are (he he he). Yah just a little conversation, little laughing it is different with another entourage. Singging, smoking, and dringking and many more. All of them is a staff like I am. We arrived at the location about eight o’clock, we remember it is the final of Indonesian Idol between Joy Tobing and .the man.. oh.i really forgot his name.. Arrange room for staying a rest and we were enjoy the situation. It is fresh, weather’s very cold. I finally got the room together with young staff. Try sang a song with guitar, and make some activities before having dinner. It is really nice… After having a nice dinner we playing card, this a gambling playing. With our ability to play the card and hope some lucky with us to win a game. At the middle of night all of us gone out our room to join with other friend for singing activities. Almost us is bataknese by birth and of course having ability to play guitar and singing. Drink some birr that make us in high self confidence. Sing and sing again in the middle of night until almost morning. We gone for sleeping and in the morning we play volley ball for warming up before we gone for swimming in that lake. It is clearly Sunday, nice weather make all of us interested for swimming. Swom in in the fenomenal lake, yah Lake Toba. Other use float, and other using water cycle go around and around. I and my friend Baginda, rudi likkar just swim around, not more the 10 meter from the coast. All of us done each activities . I my self just used float and swim around on it. Still swimming suddenly i realize that there is a big ship that wants to close to their dock take and degrade the passenger. I really remember an advise of my aunt (Namboru) when I was a child and take a vocation to Samosir I always remembered to go away from ship because there is propeller that function like a fan and will sucking you on it. So that’s why I closed to the beach use all of my power. And I success, the ship in it’s dock done their activities. Not in a long time, it is about 5 minutes my friend likkar ask me to give him my float, I want to go to middle of lake he said. I just give it with there is no bad hunch. The ship is stop for their activities.. Not more than 15 minutes all the people in the dock screaming. It is so loud. We have not understand what is happening. In fact we saw our friend likkar asking for a helping. After the ship finished their job in the dock the navigator begin to accelerate his ship and rotate around. We just saw him asking for helping in surface of water. Finally he moved slow down, and with a good initiative owner of boat in the beach who saw him almost sink go close him and give a rescue for him. Before they arrived at the beach we still joke with other friend who waiting for in the beach. As we known he was a good swimmer and all of people know it. In our opinion we quest that he was cramps. 10 Meter from the beach the people who gave him a rescue said “ It is Dangerous” The stomach is wounded, hurted. In fact what I worried about is happened to him. “The Propeller”. The Leg is Broken, his back is wounded. The water is red by his blood, all can saw his intestine is go out. It was terrible wounded. He was almost Insensible. In panic situation I ask some who have a car to carry out him to the hospital. And it was, although it was just small hospital called Puskesmas. The condition of my friend was make a nurse tremble to gave him first aid. Finally he carry out to Pematang Siantar. It was a incredible journey take him to Hospitasl, Vita Insani Hospital, my friend as a drive the car like in drunk situation. Save and Arrived at that, take over the doctor. He got the medicine care. A couple of hour the doctor called us and said that there is no Hope for him for live. We were hopelessly. Finally my Boss ask us to pray for him. I remember what he said when we’re praying. “God if you have to take him give all of us tough and all the family that will lefted him. But we believe that you have an incredible power to recover him. But first of all your desire is happened”. After that we were in surrender ness condition. But the doctor still work in strong effort to save him. We were surprise that doctor said that his spleen have to be taken. It is mean that, although he recover from that he will so weak in the future of his life. Because there is no to product antibody from the body poison. But it was happened and have to be done as doctor suggested. At the night we were so tired, just praying and praying. In the morning some of us have to be back to Medan to continue our daily activities. Doctor have not given a certainty information, they just said that all of their ability will given to over come this. Money is a Problem of course. He was a young married man. Still have one children it is mean that he has no Money. But our Big Bos Poniton Sihombing ensure us that all of money would be coordinate and medicine for him have to be go on. After two weeks on Vita Insani Hospital in Siantar, He had to be carried out to Elizabet Hospital to Medan because there is no progress of his health. And he was suggest to carry out to Penang Malaysia. But The doctor said it would be useless, because he was too weak. And finally he cared in this Hospital with many problems. I can write all the process that happened as long as his recovery situation. But God still work on him. He was consciousness. Finally there is a progress for his health and spent much money for all the medicine. When we visit him, my bos ask him why he was so powerful in his problem. He said “ I have to live, Because I have a children, a daughter. It is difficult for me to left her. When I sink in the lake, fight with propeller’s sucking I felt that I have to died. It is terrible pain, but I collect all my power, and with high spirit reached water surfaces asking for a helping. In that time I just remember my little daughter. If I die, I will left him with a big question of life” I Have to beat and defeating my weakness, I have to live. All of this just for my little daughter. When you remember your lovely people, youll’be able to beat what you suggest make you die early before, he said. Now he was staying in Medan and do some small work of course. He has to care of his health intensively. Because his health is not as good as another people anymore. His spleen has not in his body anymore As I know there is still and iron planted in left foot to help his broken foot bone. But he has no money yet, to take it away. Hope Got will help you and inspire people to take a high spirit to beat their pain in various disease.
Because high spirit will defeat your half of pain and medicine will beat a half more and God will make it perfect.

..............................................
There are alot of thing that I've Gotten from this True Story
  1. Believe God More and More (The Doctor Said There is no "HOPE", The Truly... You may see
  2. Try To be Patient, (This is shown by Mr Hotma Sirait at the Panic Situation)
  3. Don't Be Panic (When You Saw the situation Like a Story, think first to take a best Action to Cover the Problem. when You Panic You'll Got Nothing Idea)
  4. Be Generous (Without Helped From Mr. Poniton, Mr. Hotma Sirait and the other, i'm sure there is no Money for his Medicine)
  5. And The First of all, Keep High Spirit)

Thank You Very Much



Selengkapnya?

Runtuhnya Republik Ini

Masa SMU adalah masa dimana ada rasa bangga yang berlebihan akan berdirinya suatu bangsa ini. Masa yang kuingat adalah terlabelinya pikiranku dengan bangsa yang besar, bangsa yang mengalahkan penjajah hanya dengan bambu runcing hingga terkenal dengan penguasa lauatan. Apakah itu benar? Jawabku Ya.. Pasti. Namun seiring berjalannya waktu terlihat tanda-tanda akan ambruknya Republik ini meski usianya kurang dari tiga per empat abad. Melalui sebuah pandangan buruk, kelamnya kehidupan rakyat timbul analisa yang berlebihan singgah dan singgah hingga terkadang menggangu pikiran. "Intinya Republik Tercerai Berai". NKRI yang dibangga-banggakan akan terpecah. Apa yang menjadi dasar pemikiran ini? Saya membayangkan bagaimana tangguhnya UNI SOVIET harus terlebur menjadi negara-negara merdeka disekelilingnya. Hal ini disebapkan ketidakpuasan rakyat yang disatukan secara paksa dengan berbagai latar agama dan ras. Kerajaaan-kerajaan diIndonesia yang dahulunya sekitar 20 an harus hilang tak bersisa. Sebut saja Sriwijaya, Majapahit dan lainnya. Kemanakah kerajaan itu? Hal ini tidak terkecuali dengan republik ini.. Bukan memanas-manasi namun setidaknya hanya mengingatkan kepada elit yang berkepentingan dan kita sebagai rakyat. Jika sampai periode 20-30 tahun kedepan (sesuai dengan peride 45, 65 dan 98) Republik ini tidak berubah dengan landasan ekonomi yang baik yang ditandainya dengan peningkatan pendapat masyarakat, tersedianya lapangan kerja yang memadai, dan keamanan yang stabil maka niscaya akan terjadi PEMBERONTAKAN. Pemberontakan yang muncul disebapkan oleh jenuhnya dengan kondisi yang ada. Tidak adanya rasa percaya masyarakat terhadap pemerintah, semakin sulitnya kehidupan masyarakat, meledaknya pengangguran yang menambah kemiskinan dan banyak faktor lainnya. Dahulu mungkin pemerintah dengan kekuatan partai Golkar dan ABRI bisa memberikan pola pikir masyararakat untuk tidak melawan. Bagaimana dengan 20-30 tahun lagi? Rakyat akan sudah pintar menilai disebapkan telah terbukanya arus Informasi, Generasi muda yang sudah akrab dengan media informasi, maka adalah lazim akan terjadinya pemberontakan. Apakah sebagai Generasi muda saya menginginkannya, tentu tidak... Namun selama kondisi bangsa ini stuck, bahkan menurun (Tidak adanya kepastian HUKUM, Korupsi merajalela, terjadi disparitas tingkat kesejahteraan dan lain sebagainya) percayalah "Analisa" diatas akan sangat mungkin terjadi. Dan itu adalah hal yang wajar dan situasional. Dan rasanya semua bisa membayangkan dengan logika yang sederhana. Apa yang harus kita lakukan? Menimbun Hartakah? Pindah Kewarga Negaraankah? Membiarkan Seperti apa adanyakah? Revolusi Sosialkah sekarang?
Untuk saat ini analisa yang mungkin adalah rakyat masih bosan dengan demonstrasi, hal ini diakibatkan gagalnya Reformasi Tahun 1998. Reformasi yang terjadi adalah proses pemindahan air dari satu botol ke botol lain tanpa ada perubahan sedikitpun. Namun jika kondisi ini tetap seperti ini.. Maka suatu saat Rakyat akan bicara... ( Siapa tahu ada spekulan asing yang membantu menggoyang ekonomi rakyat ini toh.) eh Maaf bukannya senang ma spekulan.. Hanya saja kita tidak tahu akan bobroknya Negara Ini kalau George Soros tidak menggoyang toh.. Nah ternyata Negara sudah dililit Utangyang tak ketulungan.. Dan sedihnya sekarang waktunya bayar UTANG........................huh..... huh..



Selengkapnya?

Salut Buat Kritikus-Kritikus Sejati.

Dalam kehidupan masyarakat sejak dahulu kala sudah ada tatanan sosial untuk pemerintahan dan orang yang diperintah. Raja/Kepala Kampung/Dukun sebagai pemerintahnya dan masyarakat sekitarnya sebagai objek yang diperintahnya. Dalam kaitan tatanan kehidupan ini selalu ada pihak-pihak yang tidak puas sehingga muncullah kritik saran baik secara formal maupun demostratif. Begitu juga secara luas yang terjadi di Negara ini. Sebagai seorang rakyat Indonesia saya memperhatikan begitu banyak kritikus, demostran yang selalu sabar memberikan sumbangsih pemikiranmereka dalam berbagai cara.Rasa terimakasih yang setulusnya saya sampaikan pada mereka yang selalu setia memantau perkembangan Negara ini demi kepentingan rakyat tentunya. Mengapa hal ini saya katakana? Sewaktu saya kuliah dulu saya mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan dan bertemu dengan masyarakat ada banyak yang bersedia mengorbankan dana, waktu, kesehatan, dan kehidupan yang seyogyanya mereka nikmati. Namun mereka tetap meluangkan waktu memikirkan perjalanan bangsa ini. Dan juga saya pernah menyaksikan beberapa demonstran dipukul, diinjak, ditangkap hingga berhari hari lamanya. Beberapa elemen masyarakat ini menentang keberingasan para Preman demi membebaskan tanah seorang ibu yang dicaplok oleh pengembang yang dibantu oleh aparat. Mereka harus lari tunggang langgang, mereka harus dikejar, dan disiksa. Apakah mereka ada kepentingan? Sebagai seorang yang objektif saya berani mengatakan mereka tidak satupun dibayar, mereka bergerak dikarenakan terusiknya rasa kemanusiaan. Mereka jengah melihat penindasan, penghakiman sepihak dan tak sedikitpun dinaungi rasa kemanusiaanya. Terbersit dalam pikiran seandainya mereka rajin belajar, bekerja, dan berkeluarga dengan baik maka tak akan mereka alami yang seperti ini. Mereka bisa hidup tenang kuliah dan bekerja dan menikmati indahnya dunia ini tanpa terganggu dengan morat maritnya kehidupan bernegara ini. Bahka mereka bisa menikmati indahnya KKN, Korupsi dan sebagainya. Memang belakangan muncul tokoh-tokoh yang semu, memainkan peran ganda, mengesampingkan agama, hidup hanya untuk kesenangan dunia yang berakibat sengasaranya manusia lainnya. Terlepas dari banyaknya para kritikus, demostran yang memainkan peran demi kepentingannya maupun kelompoknya yang rela menghabiskan uang demi target yang harus dicapainya, namun kritikus sejati itu tetap masih ada, sekecil-kecilnya hal yang dia lakukan itu disebapkan hanya tersentuhnya nurani dengan mengesampingkan kepentingannya. Mereka tetap berkarya meskipun tidak mengguncang, mereka adalah orang-orang yang layak diberikan rasa hormat. Teruslah berkarya teman, aku memang tak bisa seperti kalian namun setidaknya aku tidak menyusahkan masyarakat lainnya. Terimaksih yang tulus kami sampaikan buatmu yang selalu mengadikan diri demi kepentingan rakyat banyak tanpa mengenal imbalan atas jasa-jasamu. Meskipun kami tak mengenalmu semoga Tuhanmu selalu melindungimu menciptakan masyarakat yang Merdeka, Berdaulat Adil dan Makmur. Teruntuk teman-temanku dimasa kelam.

Jika ikrar sejati telah ternodai; masih ada waktu untuk berubah. Jika waktu tak mengubahmu maka sekelilingmu telah teracuni karenamu.




Selengkapnya?

Adat Pernikahan Batak (dari Pemula)

Jika Tuhan mengijinkan bulan July tahun ini (2008) kami akan melangsungkan Pesta Pernikahan. Iseng iseng searching di om Google tentang Pelaksanaan pernikahan dengan adat Batak. Sebagai infomasi Kami berdua sama-sama batak, sama-sama kristen, dan sama-sama dari Geraja HKBP. Sebegitu banyak artikel yang terbaca olehku yang hampir semua terdapat pro dan kontra tentang pelaksanaan adat Batak itu sendiri. Ada yang mengatakan memberatkan ada pula yang mengatakan sah-sah saja. Beginilah kira-kira rangkuman alasan atau semacam pendapat yang bisa aku tuliskan
1. Adat batak membuat pengantin kelelahan. Hal ini katanya disebapkan oleh sang pengantin mempersiapkan prosesi mulai dari kesalon pukul 3 pagi, diteruskan acara sebelum ke geraja, pulang gereja melaksanakan acara adat di Alaman Sampai undanganpun makan jam 2) dan berakhirnya acara Alaman sampai jam 7, hal ini disebapkan pembagian jambar (daging penamaan), dan memanggil satu-satu keluarga dekat untuk membagikan uang seribu rupiah (Pengalaman menyaksikan Pesta pernikahan sepupu) dan dilaksanakan pula lagi acara dirumah hingga Jam 1 pagi. Astaga naga.
Comment : Hal ini memang benar terjadi. Namun adalah bijak jika kita sedikit menurunkan urat tensi kita untuk mencermati permasalahan ini. Jika kita benar-benar mencintai adat itu sendiri tanpa merasa terzolimi rasanya seberapa lelahpun kita mudah-mudahan tidak akan terasa.Memang belum pernah mengalami namun secara psikologis beban yang kita rasakan akan benar-benar hilang jika kita melaksanakan pekerjaan/rutinitas kita jika menggunakan hati, bukan hanya akal. (he he he.. sok pintar gua). Jika tidak ada rutinitas seperti itu maka tidak ada adat, dan tidak ada yang membedakan kita dengan yang lainnya tanpa mengesampingkan hubungan sosial kita dengan suku lainnya. Mari lebih dewasa menyikapai hal ini toh. (Contoh Ekstrimnya belum pernah kedengaran Pengantin yang mati mendadak akibat kelelahan he he he)

2. Adat Batak Menguras Uang. Hal ini dapat dilihat jika seorang keponakan seorang Paman (Tulang) dan keluarga lain yang berdomisili di Jakarta atau tempat lain, berpesta di Medan, maka ia akan turun gunung melaksanakan sakralnya pesta itu. Secara matematis anda bisa bayangkan berapa banyak dana yang habis untuk persiapan pesta itu?

Comment : Yang benar saja bung. Tingkat kesejahteraan orang Batak secara persentatif (Maksudnya perbandingan jumlah suku batak dengan suku lainnya dalam perekonomiannya) diatas rata-rata suku-suku lain di Indonesia. Walapun tetap masih ada dibawah garis kemiskinan. (Kita berdoa kiranya Tuhan merestui pekerjaan mereka sehingga meningkat taraf hidup mereka). Ada yang bilang kalau uang itu dibuatkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya (Les anak, Bimbingan anak, Fitnes ayah atau yang lainnya) pasti akan lebih baik.. Secar logika betul... Namun seandainya pengeluaran-pengeluaran buat pesta itu tidak ada maka orang batak tidak akan rajin bekerja. Akan sangat malas, hal ini dapat kita lihat pada bangsa kita. Hanya karena suburnya tanah ini membuat bangsa ini malas. Tidak ada etos kerja. Bersyukurlah orang batak jika kita diwariskan hal-hal semacam ini, karena kedangkalan pengetahuan kita kadang-kadang tidak menyadari secara mendalam arti dasar suatu peninggalan/warisan budaya.
3. Pengaruh Budaya/Agama Modern. Hal yang berkembang di tengah suku batak adalah adanya penganggapan sebahagian (khusunya kawula muda) tentang haramnya pelaskanaan adat batak, haramnya Ulos hingg tetek bengek yang mengharuskan setiap manusia itu dekat dengan Tuhan. Sehingga belakangan banyak kejadian permusuhan antara orang tua dan anak, antar keluarga. Yang masing-masing mempertahankan pendapatnya. Hal ini pernah saya rasakan ketika suatu keluarga ditinggalkan oleh ayahnya yang sudah saur matua (Meninggal sudah Tua dan Anak-anaknya semua sudah Menikah). Masyrakat batak dilingkungan itu begitu terkejutnya ketika sang anak tidak mau menghadiri pemakam sang ayah dikarenakan tidak boleh menyandang ulos. Alhasil sang Jasadpun dibawa begitu saja kepemakaman setelah ditinggalkan ank-anaknya dengan alasan bahwa agama yang mereka imani adalah Hidup Baru.

Comentar : Memang benar bahwa banyak masyarakat batak lebih mengedepankan ajaran adat/budaya dari pada pendekatan iman dan kepercayaannya. Namun tidak semua toh. Ada banyak orang yang rendah hati yang bisa mengkompositkan (membaurkan) adat dan istiadatnya untuk menambah rasa cinta pada Tuhan yang maha Esa. Kadang penulis bertanya tentang esensi dari Beragama dan BerTuhan. Apakah dengan menyandang Ulos kita Berdosa, Apakah adat kita tidak diciptaka oleh Tuhan? Adalah sangat Bijak dan rendah hati jika kita membuatkan Garis Adat sebagai Norma-norma dalam kehidupan sosial sehari-hari dan Agama sebagai Rasa Syukur kita akan kuasa Tuhan. Teman-teman boleh bertanya pada nurani masing-masing. Adat adalah jati diri kita tanpa mengesampingkan rasa sayang dan saling mengasihi kesesama manusia. Bisa membantu, memberi dan menjadi terang bagi manusia lainnya adalah rasa syukur kita pada Tuhan. Dan itu adalah esensi dasar beragama (untuk tidak tidak kacau balau).

• Yang Mendukung. Untuk yang mendukung rasa tak Jauh beda dengan comentar saya, karena saya juga pendukungnya. He he he he. Namun ada beberapa hal yang perlu saya usulkan (Jika Berkenan) tentang perangkuman adat batak sendiri tanpa mengurangi esensi budaya itu sendiri. Kita sudah hidup dijaman yang kompleks, adalah sangat bijak jika misalnya tata cara pembagian Uang, Daging Jambar diusahakan sebaik mungkin tanpa mengurangi nilai-nilai budaya itu sendiri. Perlu duduk bersama untuk merumuskan tata cara yang lebih efisien tentunya. (Sudah Pernah dilakukan Parbato, hanya saja masih belum menggema sosialisasinya). Jika ditanya caranya tentu aku belum bisa jawab sebab masih ada orang Tua/ Pakar adat dan Senior-senior yang lebih mengetahui detil pelaksanaan ini sendiri. Hanya sebatas wacana yang bisa kami berikan dari kami muda-mudi yang pasti menjadi generasi penerus Masyarakat batak.
Adalah hal yang pelik, rumit jika kita mendebatkan permasalahan ini tanpa pikiran yang tenang. Kita akan berbenturan dengan berbagai pendapat baik dari Raja Adat, dari bapak Pendeta, Bapak Ustad bahkan dari Orang Tua Kita sendiri. Namun adalah sangat bijak agar kita menjunjung setiap perbedaan. Mari belajar memanej perbedaan itu sehingga muncul titik terang untuk lebih memanusiakan manusia menjadi lebih manusia. Pernah teringat kata-kata sang pujangga dari tanah beshari, khalil Gibran. "Karena Kekerdilan diri maka kalian mencari langit yang kalian sebut sebagai Tuhan. Padahal begitu banyak jalan menemukan kebesaran diri kalian apabila tidak terlalu malas untuk membangun Jalan itu”. ”Jika kalian terbang ke atas awan, kalian takjub akan ketinggiannya; dan jika kalian mengarungi laut, kalian akan lelah oleh luas bentangannya. Tapi aku katakan bahwa ketika kalian menebarkan benih ke atas bumi, kalian akan menjulang lebih tinggi; dan ketika kalian membawakan kepada tetanggamu keindahan pagi, kalian akan menjadi laut yang lebih luas lagi”.

Salam Hangatku pada Generasi Muda Batak, Semoga kita semakin Dewasa dalam menyikapi Kompleksnya permasalahan Dunia ini. Mari kita menjadi lebih Manusia sehingga menjadi Kebanggan Keluarga Kita, Kebanggaan Negara kita dan Kebanggan Tuhan Kita Masing-masing.
Salam Hangat Iwan Nafry Simarmata dari Banda Aceh.




Selengkapnya?

"Indonesia" Siapa Punya?


Indonesia Tanah Air Beta, Pusaka Abadi Nan Jaya.
Setiap hari menyaksikan pedihnya perjuangan rakyat hanya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-harinya. Tak usah bayangkan kalau mereka menyempatkan diri duduk sambil menikmati susu, enaknya apel, nonton di layanan TV kabel, dan sesekali berwisata baik dalam maupun mancan Negara. Wah… wah.. wah.. Setiap ada waktu kubaca Koran atau nonton TV yang kulihat adalah antrian panjang rakyat menunggu seliter minyak tanah.Diusulkan menggunakan gas malahan gasnya menghilang dari pasaran. Sesekali ada waktu berkeliling kepemukiman yang kudapati adalah hidup seadanya, hidup tanpa standar manusia abad ini. Nasi Ransum, Tiwul,rumah yang hampir-hampir rubuh, ditambah pendidikan yang sangat seadanya. Kadang aku bingung, ditanah yang sangat kaya raya ini koq bisa ada rakyat yang menderita pikirku. (Aku seolah-olah manusia yang baru singgah datang dari planet lain). Sesekali kubandingkan dengan Malaysia yang secuil itu. Apa yang membuat kita tertinggal? Pertanyaan itu selalu terngiang ditelingaku, dan sudah banyak orang yang ngebahas di forum-form baik resmi maupun tidak. Bayangkan Martua Sitorus yang orang kaya itu hanya punya 69.000 Ha lading sawit. Dia bisa kaya raya. Nah PTPN kita yang punya ratusan ribu Ha, tetap rugi, malah membebani Negara. Itu hanya salah satu contoh saja. Ada banyak kejadian yang alih-alih hanya menyengsarakan rakyat. Apa yang terjadi, rakyat tetap miskin, tak ada kesempatan secara fair. Apakah kami memiliki Indonesia ini? Jangan paksa kami mengatakan ya, dan jangan kami hakimi dengan melabeli kamu dengan “tidak nasionalis”, “Pemberontak”, “Ektrimis”. Indonesia hanya milik segelintir orang yang rakus, diberi kepercayaan malah menghisap. Emosi yang berlebih kadang memaksa pikiran untuk melakukan pemberontakan.kami tetap dibodohi, jika kami diam maka kamipun akan tetap tersiksa. Namun saat ini kami sebagai rakyat mungkin masih sabar, hingga suatu saat kami lelah dan kami memberontak.



Selengkapnya?

Aku Menyapa

Pembrontak, itulah kata-kata Ayahku semasa aku kecil menujukan aku, tidak mengikuti banyak idealisme yang orang tuaku tanamkan. Satu yang kuingat adalah, jangan menjadi beban negara ini, karena itu adalah "Sampah Masyrakat". Ciptakan lapangan kerja, jangan menjadi pekerja, sekarang aku tahu artinya "Jangan menjadi Budak, Jadilah Pemimpin". Sampai sekarang belum bisa kulaksanakan. But i'm sure one day, i'll make dreams come true. Lahir sebagai anak pertama dari delapan bersaudara. Lebih banyak memakai rasa dari pada rasio. Dari kecil punya keahlian mecopet, sampai dari kantung baju ibukupun pernah kusikat uangnya hanya untuk jajan. Bakat alamiah ini tidak kuteruskan, berhubung sudah disekolahkan yang mana sekolah sudah mendidikku untuk lebih menyerap ilmu pengetahuan dan ahlak. (Jujur memang sangat sulit, namun dengan bertambahnya umur membuat manusia itu lebih bijaksana. Dari Keluarga yang biasa-biasa bahkan lebih dekat ke menengah kebawah, tamat bekerja dan mendapatkan kondisi real bahwa aku masih lebih beruntung dibandingkan banyak saudaraku disana. Mendapati kenyataan ini, ikut bergerak di bidang sosial salah satunya penyebaran hidup lebih arif dalam hidup sosial yang merupakan jawaban hidup untuk keluar dari kemiskinan Bangsa ini. Blog ini hanyalah salah satu tumpahan unek-unek yang sebagian hilang diskusi ngalur ngidul sama siapa aja. Berusaha moderat, saking moderatnya sampai-sampai Agamaku tidak ketahuan, menganggap Tuhan satu manusialah yang pande-padean, meski seorang kristen tapi acara beribadah minggu banyak kelupaan, beruntungnya, Tuhan selalu sayang dengan memaafkannku, bagiku adalah proses pencarian. Lebih suka menjadi konseptor dari pada eksekutor sampai-sampai kawan bilang Jago Konsep ajapun, padahal karena dia tidak tahu kalau Konseptor sebaiknya berdampingan dengan Eksekutor. Artinya jika aku mengkonsep maka salahmulah jika tidak jalan, karena anda tidak bisa menjadi eksekutor. He he he..

Lahir dari Marga Simarmata dari Sidajy Samosir, seandainya kerajaan itu masih ada maka akulah Raja berikutnya. Sayang di Kerajaan yang ada sekarang tinggal kampung dan Tugu yang berlepotan, kelak akan kubereskan. http://id.wikipedia.org/wiki/Simarmata.

Lahir dan besar di perdagangan, sebentar aja singgah di Padang, kuliah dan kerja di Medan. Now kerja di Banda Aceh, disini aku punya kenangan sendiri. Awalnya sedikit ragu hampir semua temanku Moeslim. Finally aku mendapati the real Convivencia di Al-Andalus yang terkenal itu. Kawan-kawanku yang Moeslim ternyata sangat baik-baik. Aku mendapatkan tempat di hati mereka.

Salam Pemberontakan

Selengkapnya?

TIMTI

Bulan Oktober Tahun 200 adalah Waktu yang sangat berkesan bagiku. Betapa tidak tanpa dana, hanya bermodalkan semangat kami berangkat dari Medan menuju Menado menghadiri Temu Ilmiah Mahasiswa Teknik Indonesia (TIMTI). Tentunya aku memiliki kesempatan yang cukup untuk berkeliling Indonesia, bayangkan dari Barat Indonesia hingga Timurnya Indonesia. Perjalanan itu sendiri sangat melelelahkan. Dari Medan menumpang Kapal Motor KM Kelud Hingga Jakarta, Truss dari Jakarta masih harus naik kapal menuju Sulawesi Selatan dan dilanjutkan dengan Bus menuju Menado. Hal ini disebapkan ketiadaan tiket kapal menuju pelabuhan Bitung Menado Perjalanan panjang yang melelahkan ini sangat menguras stamina kami. Untunglah segalanya baik-baik saja hingga ketempat tujuan. Hal yang sangat berkesan adalah Manisnya gadis-gadis menado dan masih alaminya alam pedesaan hingga sangat mengagumkannya Taman Laut Bunaken. Perjalanan panjang ini akan kutuliskan dalam beberapa episode hingga, ini menjadi memori indah bagi kami yang kala itu masih mahasiswa... Salam buat seluruh peserta TIMTI 2000 di Menado.


Selengkapnya?

Tersandar Dipulau Cinta

Salamku untukmu yang jauh dariku...
Hari yang cerah ini, seperti menemukan Ilham aku seperti melihatmu

Aku berlari
Jauh, jauh sekali

Aku tersandar di pulau Cinta
hatiku tersapu bongkahan mmbak
Semilir angin tak lagi terasa
yang ada hanya hentakan, dentuman
Tak kuasa aku melawan
Hingga bersembunyi dibalik bebatuan
Aku tak sadarkan diri
Aku melayang
Jauh keangkasa
Meretas batas
Meninggalkan sukma.

Sesaat aku tersadar

Aku dihinggapi kedinginan,
Kurasakan tubuhku tak berbalut
Aku tak kuasa
Aku kembali terbang
Ragaku terhempas
Dilangit yang tak kukenal
Hanya ada bunga
bunga tak bertangkai
Bunga tak berdaun,
Hanya sebagai Tiang
Aku tertancap kesalah satunya
Aku terperih, kesakitan yang amat sangat

Kembali aku tersadar..
Berselimut malam,
Dipenuhi satu bintang,
Beribu-ribu Bulan
Aku terpana,
Aku terlena
Disekian banyaknya semesta
Aku menemukanmu lebih Bercahaya.

Aku tersandar dipulau cinta
Setelah berlalu beriring waktu
Aku tersandar dipulau cinta
Tersadar akan kehadiranmu.


January, 19, 2008.. Salam Hangatku buatmu Cinta...



Selengkapnya?

Memaafkan Mu? huh

Suatu ketika aku menonton acara Kick Andy di Metro TV. Tamu saat itu yang diwawancarai adala Aa Gym tentang poligami. Namun aku bukan mau cerita poligami. Ada satu pelajaran berharga yang kuperoleh Sewaktu bung andy mengatakan "Aa selama ini banyak orang yang menghujat Aa, terutama ibu-ibu karena merasa hak mereka sebagai ibu Aa sakiti ada yang ngga secara langsung marah sama aa selama ini" Ya ada kata si Aa, pernah ada satu acara yang saya hadiri dan seorang berteriak padaku bahwa aku menyakiti mereka. Apa anda tidak marah kembali dan mengatakan apa urusanmu, koq mencampuri urusan orang canda bung andy. Namun sebagai konsumen acara TV ini aku sediti terdiam ketiak si Aa mengatakan buat apa marah, buat apa kesal, setiap orang boleh menilai. Dan saya siap dikritik. Setiap orang yang terucap sesuatu dari mulutnya mencermikan apa yang sebenarnya dari dirinya. Nah seandainya saat itu aku marah, itu mencerminkan aku pemarah, jika saat itu aku mengucapkan kata-kata yang tdak pantas, maka akupun sekotor itu terangnya. Beliaupun mengambil contoh tentang kesabaran Nabi Isa yang kala itu dihina, dimaki, di sumpahin, sampai muridnya mengatakan mengapa anda tidak marah tuanku, Nabis Isapun mengatakan bahwa lebih baik kita tersenyum untuk mengurangi rasa amarah orang lain terhadapa kita..
Sungguh teladan luar biasa si Aa ini pikirku. Apakah semua orang sudah bisa seperti ini. Tentu tidak, karena seandainya bisa, maka tak akan ada perang, tak akan ada rusuh, takakan ada kesewenang-wenangan. Untuk ukuran modern sekarang sudah di jabarkan dalam rangkaian ilmu-ulmu psikologis, dan hal yang paling cocok untuk itu adalah Think before talk, atau mulutmu adalah harimaumu. Satu buku Stephen Covey adalah menyadari akan adanya ruang antara stimulus dan respon dan memanfaatkan ruang tersebut untuk berfikir. Adanya kesadaran akan fungsi ruang tersebut sangat penting karena memberikan kontrol di tangan kita. Aku berusaha semampu munkin untuk bijak, hal-hal disekelilingku, lingkunganku selama ini paling tidak berpengaruh bagiku untuk selalu tidak bijak Salam Hangat



Selengkapnya?

Susahnya Menjadi Wanita

Wanita dalam hal ini terwakili oleh Ibu, Kakak (meski aku tak punya kakak) dan adik perempuan. Hal ini kualami sendiri sewaktu orang yang yang membantu kami dikontrakan rumah di banda aceh... Tepat sudah tiga bulan kepergian kawan kami ini dari rumah yang alasannya saat kepergiannya adalah rindu dan ingin membantu orang tuanya dikampung. Alhasil jadilah aku dan temanku merangkap tugas sikawan ini. Mulai menyapu rumah, ngepel, mencuci pakaian sendiri, mencuci piring dan memasak. Sekedar informasi kami bertiga tinggal dirumah yang disewa oleh Mantan Bosku sewaktu kerja di Medan dulu. Sekarang statusku adalah menumpang disini tanpa membayar apapun. Hal yang wajarlah jika aku berperan menggantikan tugas si kawan itu. Suatu waktu sepulang aku ingin sekali memasak, semua bahan sudah kami beli. Jadilah aku grasa-grusu didapur sendirian. Pekerjaan mulai dari jam 6 sepulang kantor dan selesai jam 8 malam. Sungguh melelahkan memang. Aku mampu memasak meskipun sederhana. Kalau hanya buat teri sambal + Sayur bayam + Nasi di Rice cooker+ + Assesoris lainnya rasanya gampang toh. Tapi itu kulaksanakan selama 2 jam dan sudah membuatku shock melakukannya. Kalau hanya sesekali mungkin tak apalah, tapi kalau setiap hari... Wow kebiasaanku browsing, Playstation bakal terjajah. Selintas timbul satu pemikiran dihatiku betapa susahnya selama ini Ibuku meladeniku, betapa capeknya adikku membantu membersihkan bajuku. Aku sadar seketika itu juga. Betapa kelak orang yang kuperistri akan begitu susahnya setiap hari. ditambah aku bisa saja bermuka masam ditengah kelelahannya. Ya ampun.... Apakah selama bersama ibuku aku sudah membalasnya? Rasanya belum.. But I want to make so. Ibuku yang selama ini kukenal adalah seorang pekerja keras, selain begitu sibuknya setiap hari dirumah, sang ratu kami inipun ikut membantu sang raja untuk mencari nafkah. Jadilah profesi ganda yang ia lakoni setiap hari hingga hari ini. Perjuangan yang amat sangat ini seakan menjadi Motivasi untuk setiap ibu disekitarnya... pernah suatu ketika Adikku yang no 5 setelah menyelesaikan Kuliahnya harus menganggur beberapa saat. Ada banyak ibu yang sedikit menyindirnya mengatakan, "Lihatlah inang, sudah begitu susahnya inang menyekolahkan anak inang itu jadi menganggur juga" kata mereka. Dengan senyum pahit ibuku mengatakan setidaknya aku sudah memberinya pendidikan, minimal wawasannya pasti bertambah, dan untuk wawasan yang sedikit itu memang mahal harganya imbuh ibuku. Walaupn hati kecilnya mengatakan memang sedikit terusik, bayangkan setiap hari aku bekerja, model pakaianku tak bisa mengikuti trend kawan-kawanku sesama ibu, aku tak ada waktu menikmati kesenangan, semua hanya untuk menyekolahkan kalian sedikit berkeluh kesah pada kami. Ada suntikan semangat luar bisa bagi kami anak-anaknya, sewaktu kecil ayahku sekolah pas-pas an karena ketiaadaan tekad dari ayahnya yaitu ompungku, sama juga dengan ibuku. Padahal mereka punya kemampuan disekolahnya. Jadilah mereka sekolah atasa biaya sendiri dengan pendidikan yang seadanya. Setelah membesar diperantauan, masing - masing mendengar kabar bahwa teman-temannya sudah menjadi orang hebat karena ditopang pendidikan yang cukup kala itu. Dari masa lajangnya merekapun sudah punya tekad untuk membesarkan anaknya kelak dengan pendidikan yang baik semampu mereka. Mereka memang pasangan yang klop, cocok, meskipun aku, kami anak-anaknya belum bisa memberikan yang terbaik bagi mereka. . Aku ingin sekali suatu saat semangat ibuku mengispirasi semua ibu yang secara ekonomis tidak mapan namun punya semangat untuk memberikan pendidikan pada anak-anaknya. Hanya satu Tujuan... Make Human being More Human.. Salam Hangat

Selengkapnya?

Apa Kabar Eyang Harto

Belakangan ini ramai orang membicarakan tentang Eyang Harto. Bukan Hanya Media Lokal, bahkan Internasional seperti BBC, CNN selalu menghiasi media ini seolah tidak mau ketinggalan berita dari mantan Penguasa No1. di Indonesia. Minimal running text media ini selalu updated. Bahkan Tokoh-tokoh Negara tetangga memberikan simpati yang mendalam pada eyang.

Kusempatkan menuliskan ini ditengah kesibukanku sehari-hari. Tentunya akupun selalu mengikuti perkembangan Komandan ini. Ditengah banyaknya yang menghujat, ada jua yang tetap mendoakan supaya cepat sembuh. Bahkan mengupayakan agar segala kasus hukum yang tersangkut dengan beliau agar di hentikan. Sebagai seorang rakyat yang berhak bicara disini kubuatkan apa yang menjadi pikiranku. Benar atau salah hanya Tuhan yang tahu.
Setelah Presiden Soekarno Jatuh, ( Penuh Kontrofersi), Beliau Naik memimpin.. Beberapa catatan yang bisa kuambil adalah :
  • Beliau memerintah dengan tangan besi.. Untuk ukuran sekarang memang rakyat sangat mengimpikan hal itu. Negara aman, tak ada eforia yang kebablasan, semua terkendalikan. beberapa penentang memang menjadi korban yang tak berdaya.
  • Propaganda Negatif, dan Buruknya Pendidikan Dizaman beliau, ada banyak pertemuan yang langsung dengan rakyat, mulai kelompencapir, tele-confrence dengan rakyat dipedalaman dan lain sebagainya. Akibat kegagalan pemerintah mengatasi kemakmuran rakyat, sang presiden selalu berpropaganda " Agar lebih pasrah, apa saja kerja yang penting halal". Efek Negatifnya adalah jadilah sekarang kita menjadi budak bagi bangsa lain. Adalah hal yang sangat menyesakkan dada, ketika suatu hari kita berjalan-jalan ke Malaysia... Semua nampak bersih, semua nampak rapi, indah. Namun hal yang menyesakkan adalah semua pekerja kelas bawahnya adalah Rakyat yang selama 32 tahun beliau Pimpin. Contoh paling dekatnya adalah ketika pergi ke Mall.. adalah sangat menyesakkan dada, rakyat yang tanahnya, Indonesianya kaya raya harus menjadi pengasuh, bodyguard bagi suatu ras bangsa yang memang bekerja keras dan tiba saatnya menikmati hidupnya. Menyesakkan dada memang. "Kami hanya jadi budak bagi mereka, bila kami salah adalah hal yang sangat mungkin buat majikan kami untuk memecat, menyiksa, bahkan melempar kami dari jendela, dihukum pancung dan kekejaman lainnya" pesan mereka. Apakah mereka salah dengan mengerjakan ini... bagiku tidak, apa yang bisa kita perbuat jika tinggal di Indonesia. Hanya saja mulailah lebih bijak, semangat dan tingkatkan terus kemampuan kita. Salut buat anda semua
  • Utang yang melimpah ruah. Ada bayak banyak warga yang menyatakan bahwa Hidup dizaman Soeharto lebih nyaman/enak secara ekonomis dibandingkan sekarang. Ini adalah pendapat yang sangat salah kaprah. Dulu memang segalanya masih terjangkau, murah. namun kita harus menyadari itu adalah efek utang setiap tahunnya. Setiap pencairan dana yang berupa utang pasti ada yang terkorupsikan. Secara pribadi buat saya bertanya pada mereka yang pro apakah layak/wajar dalam satu rumah tangga yang selalu makan enak, semuanya mewah... ternyata hasil ngutang? Siapa yang menanggung kelak.. bukankah anak dan keluarga yang mewariskannya. So.. hal yang sama berlaku dengan negara kita iniProses Hukum yang tidak Jelas Mungkin kalau ditinjau dalam hal mengamankan negara.. Beliau patut diacungin jempol. Sejengkalpun tanah bangsa ini tidak ada yang terlepas. Secara militer cukup disegani (Membaca biography L.B Moerdani). Namun yang sangat disesalkan adalah tidak adanya tindakan hukum yang jelas, pasti terhadap pelanggar hukum. Klisenya adalah Hukum tidak Berjalan sebagai mana mestinya.
Ada banyak pertanyaan sekarang ini yang muncul... Apakah anda memaafkan Soeharto. Terkait dengan hal-hal diatas, secara etika dan pribadiku sendiri adalah hal yang tidak wajar memaki, menghina beliau apalagi dalam kondisi sekarang ini. Hidup dalam kesakitan yang amat sangat. Namun Hukum adalah hukum. Siapapun setara didepan Hukum. So.. Ada hal yang kita tunggu dalam babak baru sejarah Indonesia... Apakah Soeharto memang bersalah atau tidak? That's it.... Toh ada peradilan in absentia, yang penting jalur hukum itu dijalankan dengan benar. Ini adalah semacam teraphy yang bisa menjadi pelajaran buat rakyat kita.

Semoga Eyang cepat sembuh, namun jika harus dipanggilNya turut berdoa semoga diterima disisiNya.


Selengkapnya?