Mahasiswa Tawuran, Bangga Neh, Mau jadi apa kelak? Duh Batak !!

UKI : NIVERSITAS KAH ITU, dari temanku waktu di Jakarta, mengawali pembicaraan kami didalam Mopen menuju Universitas Jayabaya sehabis pertemuan TIMTI di Menado. Alasannya simpel, UKI adalah universitas yang selalu melekat dengan Tawuran, sehingga Image Universitas sebagai pelopor pembangunan Pendidikan Lanjutan menjadi dipertanyakan. Apa iya lulusan UKI adalah seorang Sarjana?
Momen itu juga teringat akan Universitas yang juga ramai dengan aksi tawuran, ya di Makassar. Mungkin wajar saja image ini melekat dengan Makassar. Disetiap kesempatan sewaktu Pertemuan Mahasiswa stereotif yang melekat adalah Mahasiswa Kasar dengan gaya Militan dan sembarangan, (Kejadian waktu pertemuan TIMTI Menado, ya meski kelihatan secara Phisik saja).
Disumatera Utara Universitas yang sering mendapat sorotan TV karena aksi tawuran adalah Universitas HKBP Nommensen, there was I graduated coming for. Dan saya adalah salah satu pelaku tawuran itu, Tahun 1999 pecah perang Mahasiswa Nommensen Versus Jurusan Sipil. Kejar mengejar hingga ke luar Kampus dan mengganggu masyarakat sekitar. Perkelahian yang disebapkan Hal sepele (tidak pantas dibandingkan kerugian yang terjadi) akhirnya di selesaikan dengan kesepakatan DAMAI. Pada saat itu yang muncul adalah rasa kesetiakawanan yang kesetanan, peduli korps yang berlebihan, hingga lupa Tugas sebagai seorang Mahasiswa yakni melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Waktu berjalan, akhirnya Sarjana itu TAMAT juga, entah apa yang mengaggu, kegamangan melintasi benak Sarjana baru. Ternyata meski seorang Sarjana dengan predikat yang memuaskan banyak sarjana-sarjana itu yang tidak dibekali dengan standar-standar Dunia kerja.
Contoh simpelnya

  1. Pengetahuan Dasar/Umum. (Mencakup Wawasan, berfikir dan bertindak, memanej yang mempengaruhinya didunia kerja.
  2. Pengetahuan Kesarjanaannya ( Terus terang banyak sarjana lulus dengan Mencontoh, baik kuliah sehari-hari maupun Ujian bahkan Tugas kesarjanaan)
  3. Pengetahuan Tambahan Mutlak. (Meliputi Computer, Bahasa Inggris dan nilai-nilai tambah lainnya yang mutlak diperlukan didunia kerja namun tidak didapat secara signifikan sewaktu Kuli-ah.
  4. Lingkungan, koneksi. ( Ternyata berteman itu sangat positif, tanpa bermaksud melebih-lebihkan Teman adalah pembentuk siapa kita. Just try making a little survey about five of your close friend. Your behavior, your habits will not take so far from behavior and habits of your close friend. Just check it out. Artinya kelima teman dekatmu itu mempengaruhi dirimu.

Sekarang, setelah mem-flashback kejadian-kejadian Tawuran masa muda dulu, terpikir bahwa tindakan Tawuran itu adalah tindakan bodoh yang hanya distimulasi oleh akal pendek. Apa jadinya jika seorang Mahasiswa yang diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan Masyarakat yang justru menjadi pusat keprihatinan. Perlu penyuluhan, proteksi dan menjauhkan para Mahasiswa dari Minuman Keras dan Narkoba. Karena saya yakin bahwa mereka pelaku tawuran tidak jauh-jauh dari prilaku masyarakat yang menyimpang dengan Minuman Keras dan Narkoba. Di UKI dan Nommensen banyak Orang Batak ya, so that what I care about.

Tidak ada komentar: