Selamatkan Teroris Indonesia….

Dunia seakan terguncang, ya kasus 11 September. Saat itu kami berada di Menado mengikuti Temu Ilmiah Teknik Indonesia yang di tuan rumahi Universitas Sam Ratulangi. Televisi di ruangan Menado Beach Hotel menyiarkan secara langsung kejadian11 September yang mengguncang itu. Belum beberapa lama ada tudingan bahwa ini dilakukan Al-qaeda. Berita simpang siur, Namur akhirnya Amerika sebagai korban mengeluarkan pernyataan tentang pelaku teror dan berusaha mengejar Om Osama Bin Laden. Perang terus berlanjut dengan berbagai dalih dan alasan yang membuat siapapun bosan dan ketkutan. Bom terjadi dimana-mana, sampai akhirnya kasus Bom Bali yang menewaskan banyak Wisatawan Australia dan Negara lain termasuk rakyat Indonesia. Bom terakhir didepan hotel Marriot dan akhirnya beberapa pelaku ditangkap. Sampailah akhirnya negara luar mengenal Indonesia sebagai pengekspor teroris dan menjadi trade mark yang mendunia. Pelaku teror ini dikait-kaitkan dengan Islam sebagai agama yang mengijinkan membunuh atas nama Tuhan. Banyak pro dan kontra, yang pasti pro dan kontra ini datang dari agama yang berseberangan dan orang-orang yang menjadi korban. Sebahagian masyarakat begitu geramnya ketika menonton televisi dimana para pelaku pengeboman sedikitpun tidak merasa menyesal dan bahkan berteriak menyebut nama Tuhannya. Aku sedikit tertegun, bagaimana mungkin mereka tidak sedikitpun menyesal sudah menghabisi rakyat lain yang tidak berdosa. Mereka tidak sedikitpun tersentuh hati nuraninya ketika mereka membunuh orang yang tidak tahu menahu politik negaranya. Meraka hanya datang berlibur menikmati hidupnya setelah sekian tahun bekerja keras mengumpulkan uang untuk istirahat sejenak. Apa yang terjadi?????????? Saya lama merenungkan hal ini, membaca berbagai refensi dan berdiskusi dengan teman-teman. Pernah suatu saat membaca perjuangan seorang kombatan GAM, yang melakukan pemberontakan demi kemerdekaan Aceh (Meskipun sudah damai), beliau mengatakan bahwa ia selalu keluar masuk hutan, menanam ganja dan menukarkannya dengan peluru dan senjata untuk kepreluan perang. Tak akan ada yang mengerti aku, namun aku sangat ingin merdeka dimana aku melihat ketimpangan akan kehidupan rakyat dan ketidak setujuan dengan gaya pemerintahan Jakarta” katanya. Terjadi pemerasan atas hak-hak rakyat. Begitulah idealisme beliau yang berusaha memberikan kemerdekaan bagi rakyatnya. Hal yang barangkali sama dengan para sahabat-sahabat yang dikatakan teroris di Indonesia. Mereka datang dengan latar belakang Idealisme sendiri yang menafsirkan agama dalam tindakannya dan merealisasikannya tanpa pikir panjang. Dalam kaitan ini adalah hal yang mungkin jika Amrozi, imam samudera, dan lainnya merasa tersakiti dengan kepentingan politik Amerika dan Sekutunya sehingga melampiaskan kemarahannya dengan membunuh masyarakat. Hal ini terwakili oleh Australia, dimana kebijaknnya mendukung penuh agresi Amerika, sama-sama warna kulitnya dan rata-rata mereka adalah warga nasrani. Amerika yang terwakili oleh Nasrani melakukan misi-misi Politiknya dianggap perwakilan Nasrani yang berusaha menghancurkan Islam. Teman-teman ini (mereka yang disangka teroris) pun melakukan hal yang sama dengan Amerika dengan berusaha menghancurkan mereka yang nasrani tak terkecuali Nasrani di Indonesia. Hal ini tercermin dengan berusahanya mereka melakukan bom-bom atas gereja dan melakukan teror atas warga Nasrani sendiri. Bangsa diliputi ketakutan, Setiap perayaan Natal dijaga ketat seolah akan terjadi perang. Tugas tambahan bagi polisi.
Sebagai seorang warga masyarakat, saya sangat ingin bertemu dengan Hambali cs, bercerita, mendengar keluh kesahnya. Aku akan bilang bahwa beliau berfikir seperti itu karena idealisme yang terkungkung, karena melihat kesewenang-wenangan orang lain atas penderitaan kaumnnya (Umat muslim). Karena kemiskinan yang mendera hingga akhirnya menjadikan tindakan yang justru mengurangi nilai suci perjuangannya sendiri. Adalah hal yang luhur bagi beliau untuk memerangi siapapun yang berusaha menjajah umatnya. Hal yang sama saya rasa akan berlaku bagi kaum nasrani. (Maaf kalau salah) Hanya saja momen, cara, dan realisasi tindakan sangat kurang tepat. Saya justru akan mengajak beliau sama-sama memerangi kaum sendiri (Warga Indonesia) yang lebih menjajah bangsa ini dibandingkan orang lain. Saya akan ajak beliau untuk menjadi pasukan berani mati dengan langsung membom jika ada pejabat negara ini melakukan korupsi, mencuri uang rakyat sendiri.Saya akan ajak beliau untuk membom pejabat yang ingkar janji dan jika tidak mampu memajukan warganya. Saya akan ajak beliau membom jika ada tauke-tauke penimbun bahan pokok, minyak, pemeras hak buruh penebang hutan, atau semua mereka yang serakah dan tidak mementingkan rakyat banyak.Apakah salah? Kembali ke idealisme tadi? Kita sudah salah urus, jika dilakukan revolusi terlalu mahal. Inilah momen yang tepat, cara yang tepat dan tindakan yang tepat. Jika shock teraphy sudah membahana, tak ada lagi korupsi, pendidikan meningkat, kesejahteraan meningkat maka kita bisa menguasai dunia. Kenapa tidak? Dunia bergantung kepada Indonesia karena kekayaan sumber daya alamnnya. Kita bisa taklukkan dunia seperti halnya Amerika melakukan misi-misi politiknya. Saya bersama amrozi cs tidak akan melihat lagi Tenaga Kerja disiksa, dibunuh, kita tidak lagi melihat buruh bekerja lebih dari waktunya dan dibayar murah padahal produk yang dihasilkannya sangat mahal. Bayangkan para putri-Putri Indonesia tidak menjadi budak produk luar, sementara orang yang mengiklanknya mendapat uang yang lebih besar. (Maksudnya, bayangkan Produk Nike, Adidas yang mendunia itu (dibuat di Indonesia, Buruhnya Indonesia, Bahannya juga dari Indonesia) sementara buruhnya dibayar murah namun si Tiger wood dan yang lainnya dibayar mahal untuk iklan mereka hanya dengan memakai salah satu produk tersebut). (Lihat di secret film ”Indonesia Globalization 1-6” di You Tube”
Jika diijinkan, bebaskan mereka-mereka yang dituduh teroris, mereka tidak bersalah. Mereka manusia biasa yang hanya melakukan tindakan atas kebencian mereka yang membabi-buta sehingga tidak sadar atas tindakan mereka yang sudah menyakiti rakyat yang tidak berdosa. Jika mereka sudah bebas, aku akan ajak seperti tujuanku diatas, percayalah......... Jika dalam 20 tahun saja Indonesia ini berada pada roda yang seharusnya, artinya Tidak ada korupsi, pendidikan meningkat, kesejahteraan meningkat niscaya negara sebesar Amerikapun akan takluk dibawah kita. Mari jangan membunuh mereka yang salah, karena ada tujuan yang lebih mulia demi kehidupan rakyat jelata. Bayangkan 60 Juta penduduk kita sangat miskin, 100 juta hidup seadanya, 40 juta hidup sederhana, 20 juta mapan dan kaya, dan hanya 10 juta saja yang Kaya raya. Bayangkan betapa mulianya kita, jika seandainya mereka yang 160 juta itu bisa sejahterakan.
Seandainya pemerintah ini tidak membebaskan kalian (karena tekanan luar) didiklah anak buahmu, generasi penerus kalian untuk tujuan mulai kita.. Bangsa Indonesia yang Sejahtera, penguasa Dunia.


Selengkapnya?